detikkasus.com | Provinsi Jabar-Kabupaten Cirebon, Desa Pabedilanwetan Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian di bidang pertanian (baik sebagai petani maupun buruh tani) sangatlah memerlukan saluran air yang baik untuk mengairi sawah mereka.
Hal tersebut dikatakan Kepala Desa (Kuwu) Pabedilanwetan Alan Wari, saat dijumpai Tim Redaksi 9, Kamis (01/03) di ruang kerjanya.
Lanjut Kuwu Alan saluran air merupakan pekerjaan rumah yang harus di selesaikan.”Saluran air yang semenjak jaman dahulu terkubur kini telah digali kembali oleh para petani,” ungkap Kuwu.
Dari hasil Musrembang Kecamatan Pabedilan pembangunan saluran air sudah di setujui dan tim pelaksana Kabupaten Cirebon sudah meninjau lokasi.”Alhamdulillah sudah ditinjau oleh tim pelaksana dari Kabupaten Cirebon dan saluran air akan dibangun di tahun 2019 nanti,” ujar Alan.
Mengenai jalan desa yang belum di sentuh pembangunannya diakui Kuwu Alan ini juga menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Desa Pabedilanwetan.”Mengenai jalan desa yang belum di sentuh terutama jalan arah makam dan jalan lingkungan akan dianggarkan pembangunannya tahun ini, perbaikan jalan paving block di ganti dengan sunsit dan yang belum di paving block akan di pasang paving block,”papar Kuwu.
Selain itu menurut Kuwu Alan mengenai pelayanan masyarakat seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Akte Kelahiran dan surat-surat lainnya harus diutamakan, pakai jemput bola agar masyarakat Desa Pabedilanwetan yang belum mempunyai KTP, KK dan Akte Kelahiran
dapat cepat memilikinya.”Saya meminta dengan masyarakat melalui jemput bola agar cepat bikin KTP, KK dan Akte Lahir dengan cara setiap harinya di siarkan melalui mushola-mushola, jadi tiap harinya masyarakat bergantian menyiarkannya,”ujar Kuwu.
Mengenai adat istiadat budaya keagamaan masyarakat muslim Desa Pabedilanwetan seperti adat kliwonan Kuwu Alan menjelaskan adat kliwonan merupakan harapan masyarakat muslim Desa Pabedilanwetan yang sudah hilang.”Semenjak saya dilantik menjadi Kuwu 29 Desember 2017 lalu, beberapa minggu setelah dilantik pas kliwonan, atas dukungan para ulama seperti H.Carwa, H.Kasum, H
Uhi dan H.Sidik, saya buat gebrakan pertama bikin baju jas koko untuk 120 orang, diberikan cuma-cuma untuk di pakai di acara adat kliwonan,” paparnya.
Sekarang ini acara adat kliwonan sudah rutin dilaksanakan di Masjid,” Keliwonan kemarin sekitar 54 orang yang memakai jas koko dan di hadiri lebih kurang 200 orang yang hadir terdiri dari masyarakat dan mahasiswa,” imbuh Kuwu Alan menutup pembicaraan.
Reporter Tim Redaksi 9: Wawan/Erdan