Detikkasus.com | Propinsi jatim Pemkab Pasuruan, – Sebanyak tiga ruangan atap SD Negeri 2 Pancur Kecamatan Lumbang Kabupaten Pasuruan runtuh. beruntung peristiwa runtuhnya 3 ruang belajar yang terjadi sekitar pukul 00.45 WIB dini hari ini tidak ada korban, Ketiga atap ruangan tersebut runtuh diduga lantaran tidak kuat menahan genteng. Ketiga-tiganya atap yang runtuh dari bahan Galvalum, Sabtu (27/01/2018).
Polres Pasuruan dari Unit lll Tipikor beserta para rombongan yang di dampingi Kanitreskrim Polsek Lumbang, siang tadi tengah melakukan olah TKP terkait ambruknya tiga atap ruang kelas yang didampingi oleh Totok selaku kepala sekolah SDN 2 Pancur Lumbang.
Kusmani selaku Kanit Tipikor Polres Pasuruan menjelaskan pada awak media bahwa dilakukannya olah TKP ini untuk pengumpulan barang bukti. “ iya kami ident lokasi untuk Pulbaket mas, masih belum tahu nanti kelanjutannya seperti apa, kita akan kembangkan dulu,” tutur Kanit.
Informasi yang berhasil dikorek oleh media Radar Bangsa & Jejakkasus dilapangan menyebutkan bahwa ambruknya atap bangunan tersebut bukan karena ada hujan. “tidak ada hujan disini mas, itu pemberitaan di media lain gak benar. Kemaren memang sempat ada hujan, tapi itu sore hari sekitar jam 16.00, dan itupun hujan seperti biasanya, malamnya sudah terang,” tutur warga yang dekat rumahnya dengan lokasi kejadian.
Aiptu Kahar Kanit Reskrim Polsek Lumbang membenarkan bahwa peristiwa ambruknya 3 ruang kelas ini bukan karena adanya hujan. “ tadi malam tidak ada hujan mas, benar apa yang dikatakan warga ,” tuturnya pada media Radar Bangsa & Jejakkadus.
Selain itu, ia juga mengutarakan bahwa hasil olah TKP, diduga kontraktornya bermain curang. “ iya itu galvalumnya gk kuat menahan genteng, kemungkinan kualitas bahannya jelek atau mungkin gak sesuai perencanaan,” tutur Kahar.
Pak Totok Kepala sekolah SDN 2 Pancur menjelaskan pada kepolisian bahwa rehab bangunan ini dilaksanakan sekitar 2014 yang lalu. Waktu itu dia (totok) masih menjabat sebagai guru. Ia tidak tahu pasti siapa kontraktornya, namun pada saat proses pembangunan dulu, yang sering kesitu adalah orang DPR atas nama Ichwan.
“yang garap kayaknya Pak Ichwan Dewan, soalnya dulu pada saat proses pembangunan, ia sering kesini. Tapi kalau pemilik CV nya saya tidak tahu,” ungkapnya.
Hingga berita ini diangkat, Ichwan dari DPR Kabupaten Pasuruan masih belum dapat dimintai keterangan. Dugaan sementara, bahan Galvalum tak sesuai. ( nul & ank )