Detikkasus.com | Mabes TNI -Kodam IV/Diponegoro-Kodim 0716/Demak, Penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Kementrian Kesehatan yang disebabkan oleh penyakit Diphteria atau Difteri, saat ini menjadi perhatian warga masyarakat.
Difteri adalah jenis penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi di selaput lendir hidung dan tenggorokan. Bakteri yang menginfeksi bernama Corynebacterium diphtheriae. Umumnya penyakit difteri diawali dengan rasa sakit di tenggorokan, demam, lemas hingga membengkaknya kelenjar getah bening. Penyakit difteri tengah mewabah dan menjadi sorotan. Pasalnya, banyak daerah di Indonesia telah melaporkan kasus ini.
Untuk menangani hal itu, Komandan Kodim 0716/Demak yang di wakili oleh Kepala Staf Kodim Mayor Inf Harianto mengadakan penyuluhan kepada para prajuritnya, dengan menghadirkan narasumber dari Klinik Kartika 19 Demak Dr.Urip Supriyadi sebagai narasumber pemberi materi bahaya penyakit Difteri dan penularannya senin (29/01/18)
Dalam sambutan tertulis Dandim 0716/Demak yang di bacakan oleh Kepala Staf Kodim menyampaiakan bahwa,penyakit Difteri dapat menular,sehingga dapat disimpulkan bahwa kita harus menjaga kebersihan,sehingga para anggota wajib menjaga kebersihan lingkungan rumah tempat tinggal maupun ruang kantor agar tidak kumuh karena penyakit datangnya dari lingkungan yang kotor.tuturnya
Dandim juga menekankan kepada anggota untuk bersungguh – sungguh mengikuti sosialisasi ” tanyakan apa yang belum diketahui,agar bisa menambah pengetahuan tentang penyebab penyakit Difteri”pungkasnya
Pada penyuluhan yang diselenggarakan di Aula Kodim 0716/Demak ini, Dr.Urip Supriyadi menyampaikan beberapa penjelasan tentang penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae.
Menurutnya, penyakit yang sangat menular dan berpotensi mengancam jiwa ini umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat mempengaruhi kulit.
Penyebaran bakteri ini dapat terjadi dengan mudah, terutama bagi orang yang tidak mendapatkan vaksin difteri, yakni melalui percikan ludah penderita di udara saat penderita bersin atau batuk, barang-barang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri, seperti mainan, pakaian, atau sentuhan langsung pada luka akibat difteri.
“Penularan ini umumnya terjadi pada penderita yang tinggal di lingkungan padat penduduk dan kebersihannya kurang terjaga”, ucap Dr.Untung
Adapun gejala bagi seseorang yang terkena Difteri berupa sakit tenggorokan, sulit menelan, demam dengan suhu tinggi, berkurangnya nafsu makan, sesak napas disertai bunyi dan leher membengkak.
Sementara gejala Difteri khususnya pada anak – anak yang kena infeksi difteri setelah 2-5 hari akan mengalami gejala – gejala infeksi pada saluran pernafasan bagian atas diantaranya demam tinggi 38°c nyeri pada saat menelan, pusing dan tampak selaput berwarna putih keabu – abuan pada hidung atau tenggorokan serta bengkak pada leher.
Sementara itu, Mayor Inf Hariantao menyampaikan bahwa sampai saat ini keluarga besar Kodim 0716/Demak belum ada yang terkena penyakit Difteri. Namun, pihaknya selalu berupaya dan siap membantu prajurit maupun anggota keluarganya jika ada yang terindikasi, sehingga dapat dilakukan penanganan dengan segera.
Menurutnya, sosialisai ini sangat penting mengingat penyakit Difteri ini, dan penyebaran penyakit ini tidak pandang bulu kepada siapa saja,baik tua maupun muda dan ini juga sebagai upaya pencegahan. (Jul)
Sumber:Pendim 0716/Demak.