Detikkasus.com | Propinsi Kepri – Kabupaten Nias Selatan, Sabtu, 03/02/2018, Mantan kasek SMPN 5 ulunoyo Kab. Nias selatan Taungoi H. S,Ag gelapkan BSM Tahun 2016 -2017NIAS SELATAN
Tim Media Jejak kasus memantau di SMPN 5 ulunoyo kabupatan nias selatan baru baru ini beberapa orangtua murid menyampaikan kepada awak media tentang adanya bantuan dari pemerintah pusat terhadap siswa/i SMPN 5 Ulunoyo kabupaten nias selatan berupa BSM mereka mengatakan bahwa taungoi halawa di duga gelapkan dana BSM SMPN 5 tesebut karena 37 orang yang terdaftar menerima BSM namun kasek yang menjabat sebagai kepala sekolah SMAN2 kecamatan hilimegai saat ini kemudia awak media melakukan wawancara tehadap kasek smpn 5 yang defenitif saat ini tersebut beliau menyatakan saya pernah di angkat sebagai kepala sekolah di smpn 5 ini tahun 2015 pada awal bulan maret 2016 saya di copot sebagai
guru biasa, namun taungoi halawa kepala sekolah mulai pertengahan 2015 sampai 2017 jadi siswa penerima BSM hanya 7 orang yang di serahkan oleh taungoi halawa itu kepada murid tahun 2017 yang terdaftar 37 orang yang berhak menerima BSM dari pemerintah pusat sehingga orang tua murid pada saat di bagikan BSM Kepada siswa yang menerima BSM yang tujuh orang itu, mereka
mengatakan kepala sekolah taungoi halawa telah gelapkan dana bantuan siswa miskin 30 orang, uang itu di kemanakan pak kepala sekolah
namun untuk mengajukan sekolah SMPN 5 dari kepala sekolah tidak ada penerima BSM di Smpn 5 ini kami semua guru tidak tau kemana BSM siswa/i di Smpn 5 ini, Selanjutnya selama taungoi halawa kepala sekolah di SMPN 5 di sekolah ini tidak
pernah melakukan rapat terhadap guru, setiap penarikan dana bos sekolah SMPN 5 ini sudah di gelapkan semua sehingga selama dia sebagai kepala sekolah di SMP itu kurang lebih 2 tahun setengah sudah di bangun rumah istimewah fisik untuk perawatan di gedung sekolah ini tidak ada.
Sehingga taungoi halawa tersebut dia menjabat sebagai
kepala SMAN 2 hilimegai namun kasek tersebut di duga bukan membangun linkungan sekolah tetapi masyarakat duga kasek SMA tersebut mencari ke untungan pribadinya. (Supardi).