Detikkasus.com | Indonesia – Propinsi Jatim – Kabupaten Tuban, Rabu 31 Januari 2018, Sebuah destinasi Wisata Budaya yang sangat eksotis, inilah ide brilian Suiswanto Kepala Desa Ngandong Kecamatan Grabakan Kabupaten Tuban yang berhasil mengemas secara ‘apik’ sebuah tempat cagar Budaya yang konon tempat pertapaan para orang-orang punggawa kerajaan/pemerintahan. Tepatnya diatas ketinggian sekitar 646 meter diatas permukaan air laut di Dusun Ngesong Rt. 05/ Rt. 02 Desa Ngandong Kecamatan Grabagan Kabupaten Tuban.
Kepada wartawan Jejakkasus – Detikkasus.com (30/01) Kepala Desa Ngandong Suiswanto saat ditemui dikediamannya menuturkan, ” berawal dari melihat kondisi wilayah desa yang minim Pendapatan Desa , kami mencoba menggerakan Karang Taruna sehingga terbentuklah Bumdes yang implementasinya dibidang kelompok sadar wisata (pokdarwis), awalnya kami merogoh kocek’ pribadi untuk nalangi membuat kedai kecil-kecilan diatas bukit itu RP. 4.500.000, kami dorong pemuda Karang Taruna untuk berkarya, “tuturnya.
“Hanya dengan menggunakan bahan- alami kayu setempat, untuk mengurangi bahan bangunan semen dan lain-lain kami bersama pemuda kartar ciptakan tempat pilihan ngobrol’ asik bersama keluarga , teman yang murah dan penuh kesegaran, karena daru ketinggian 646 meter diatas permukaaan air laut kita bisa melihat pemandangan kota Tuban dan sekitarnya, “tambah Suiswanto.
Masih menurut Kades Penuh kreasi ini, “kedai yang kami buat sederhana hanya dari bahan alami dan bermotif kayu, daunnya dari daun lontar, menu kedai menyediakan kopi, softdrink serta camilan, sudah bisa kita nikmati dengan tidak menguras kantong, selain itu kami juga menyediakan sebuah menara Pandang sehingga kita bisa mengeksplor imajinasi dan membuang penat di puncak ini,”tambahnya.
Menariknya, meskipun drmikian saat ini omset dari kedai kecil-kecilqn diatas puncak Tapan Ngandongsari ini bisa mencapai kurang lebih Rp. 700.000/minggu. Untuk pengelola kedai ini adalah Pemuda Karang Taruna setempat secara bergiliran. “Omset segitu itu suah laba bersih ,”imbuh Suiswanto saat bincang-bincang dengan sejumlah awak media.
Tidak cukup puas berhenti disitu, saat disinggung mengenai taman baca, kades yang berawakan mungil dan familier ini menyambut dengan sangat antusias, “benar mas, kami juga punya ide untuk memberikan nilai plus tempat wisata budaya tapan Ngandongsari ini dengan taman baca guna mencerdaskan bangsa, sehingga anak-anak muda jaman now’ ini tudak cuma asik dengan gedget saja,”tandasnya.
Kedia puncak taman Ngandongsari ini meskipun sederhana dan alami, mulai dibuka beberapa bulan lalu sudah terpasang WIFI.
“kami berupaya untuk memberdayakan kartar desa Ngandongsari ini untuk lebih maju dan berupaya agar kartar ini mempunyai income (pemasukan) secara terprogram dengan memanfaatkan eksotisnya alam disekitar kita yang merupakan karunia Tuhan yang sangat indah ini, “pungkas Kades Ngandongsari diakhir bicang-bincangnya bersama tim jejakkasus – Detikkasus.com dikediamannya. (Mam).