Detikkasus.com | Kaur – Bengkulu, Jembatan sungai manulah desaTebing Rambutan Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu sudah tidak asing lagi.
Pembangunan awal jembatan ini di perkirakan pada tahun 1990 silam,salah seorang warga desa Tebing Rambutan Hendi mengatakan,jembatan manulah saat ini tidak layak lagi untuk di gunakan sebagai akses transportasi karna kerangka besi pada jembatan tersebut banyak keropos akibat berkarat.
Kepala desa Tebing Rambutan Sefran kepada awak media ini membenarkan bahwa kondisi jembatan yang di bangun zaman orde baru (presiden soeharto) belum pernah di ganti,ia berharap pembangunan jembatan baru dapat di percepat.
Menanggapi hal ini,Hendri warga Kaur mengatakan dengan tegas,pembangunan jembatan sungai manulah seharus nya sudah lama selesai,entah kendala apa sehingga pembangunan jembatan menjadi terbengkalai (belum selesai)
Hendri menambahkan pembangunan jembatan sungai manulah terhitung dari tahun 2012 sampai 2017 belum selesai,padahal anggaran yang telah di kucurkan sudah mencapai ratusan Miliar,berikut penjelasan Hendri,tahun 2012 anggaran 69 miliar di laksanakan oleh Nindya Karya,2016 Pagu dana 63 miliar di laksanakan perusahaan Cahaya Tunggal Abadi,pada 2017 pembangunan lanjutan pagu dana 34 Miliar di laksanakan perusahaan Trigaya Binamarga.
Lanjutan 2018 (sekarang) pembangunan proyek tetap melalui perusahaan Trigaya Binamarga,pelaksana lapangan Parno mengatakan,lanjutan tahun 2018 menggunakan biaya sendiri (pihak ketiga) nanti,setelah pisik terhitung 80 persen baru dapat menyampaikan pengajuan dana kepada dinas teknis terkait papar Parno.
Satker pembangunan jembatan Jonson di kompirmasi awak media,hingga berita di angkat belum ada balasan
(Reza)