Propinsi Jatim – Kabupaten Banyuwangi, Detikkasus.com Senin, 27/11/2017, Pengadaan mobil pelayanan yang bersifat sosial untuk masyarakat Desa Tampo, Kecamatan Cluring yang diadakan oleh Desa ternyata menuai masalah dan dipertanyakan oleh masyarakatnya.
Karena pengadaan mobil tersebut pemerintah Desa membebani warganya dengan dalih swadaya atau menarik iuran yang berfariatif dari kisaran Rp 50.000 sampai Rp 100.000,. Karena Info yang berkembang bahwa banyak warga merasa keberatan. Kalaupun ada yang mau bayar tapi terpaksa.
Aneh ternyata sampai saat ini mobil layanan yang dimaksut belum terealisasi, sementara rumornya warga sudah pada bayar, dan cara pembayarannya melalui Ketua RT dibekali serkiler masuk ke tiap rumah warga.
Saya dan warga yang lain sudah bayar lewat pak RT membawa serkiler mas, terus mobilnya mana kok tidak ada wujudnya, kalau kurang bagaimana solusinya, dimana uangnya tidak jelas mas, penarikan sudah berjalan kurang lebihnya 4 bulan ini mas ” kata beberapa warga yang enggan disebut namanya di media itu.
Hal senada disampaikan oleh Tokoh Masyarakat inisial ” BD”, ketika dikonfirmasi via seluler bahwa pengadaan mobil layanan tersebut dulu adalah visi misi Calon Kepala Desa waktu kampanye. Atau boleh dikata adalah janji politik pilkades.
Dulu itu janji atau visi misi Calon Kades waktu kampanye akan membelikan mobil sehat, ternyata malah dimintakan iuran kepada warga, sebagian warga yang mendukungnya jelas setuju, tapi warga bukan pendukungnya banyak yang keberatan mas, anehnya ada kabar dana sudah terkumpul 60 juta tapi mobil belum ada ” ungkapnya.
Salah satu Ketua RT sempat ditanyakan dalam sebuah pertemuan Paguyuban Pemuda Peduli terkait hal tersebut. Namun Ketua RT tidak bisa memberikan penjelasan yang memuaskan. “Bahkan ada salah satu wilayah tepatnya di Dusun Simbar ditekan harus membayar iuran 100 ribu rupiah”, tambahnya.
Kepala Desa Tampo Suparno saat ditemui diruang kerjanya mengatakan bahwa kegiatan penarikan iuran pengadaan mobil tersebut sudah melalui musyawarah.
Awalnya dari keinginan desa punya mobil layanan masyarakat, kemudian kami kumpulkan warga, tokoh masyarakat, Kadus dan RT untuk musyawarah, dalam musyawarah diputuskan menarik iuran kepada warga seikhlasnya, saya tegaskan untuk tidak ada paksaan mulai dari paling kecil 5 ribu sampai tak terbatas ” jelasnya.
Saat ditanya kenapa pengadaan mobil tidak diajukan melalui ADD , jawabnya Kades katanya sudah pernah diajukan ke BPM tapi tidak bisa. Kades Suparno juga menyangkal bahwa pengadaan mobil itu dikatakan bagian dari visi misinya pada saat mencalonkan diri sebagai Kades.
Ketika ditanya tentang payung hukum kegiatan penerikan iuran, Kades Suparno menjawab bahwa payung hukumnya kesepakatan . “Terkait penarikan itu tidak ada berita acaranya dan tidak ada Perdesnya. Yang ada hanya bukti notulen rapat – rapat saja mas”,tambahnya.
Payung hukumnya ya kesepakatan itu mas, berita acaranya tidak ada, Perdesnya tidak ada, kalau notulen rapat ada, dana saya cek sudah terkumpul 61 juta, “Untuk jenis mobil kami akan beli sesuai dengan perolehan dana dari masyarakat, kalau ada kekurangan ya kita minta lagi barang kali ada orang yang peduli “,tambahnya.
Ketua BPD Tampo Sapto , dikonfirnasi sampai ditayangkannya berita ini belum ada memberikan tanggapannya.
Menanggapi penarikan iuran pengadaan mobil Desa Tampo, Suparmin , SH ( LSM Somasi ) mengatakan bahwa, “Segala bentuk pungutan dari masyarakat oleh Pemerintah Desa harus jelas payung hukumnya, dan harus di Perdeskan, kalau tidak namanya pungutan liar ” tegasnya.
Hal senada diungkapkan oleh Ketua LSM BLAK Risqi Kurniawan, “Begini kalau masalah tarikan untuk mobil kesehatan atau kepentingan desa itu harus di musyawarahkan dulu dengan warga yang terdiri dari tokoh masyarakat”, bebernya.
Segala bentuk penarikan yang diadakan Desa harus jelas dan terang pergunaanya, ” penarikan yang menggunakan lembaga yang ada di desa tersebut , terus kalau memang itu disetujui maka harus di agendakan dengan notulen rapat apa aja yang di sepakati termasuk bikin berita acara dan disyahkan oleh kades dan BPD serta pokmasnya “, ungkap tokoh Lsm senior yang satu ini. ( Ted ).