Propinsi Jatim – Kabupaten Banyuwangi, Detikkasus.com – Rabu,10/01/2018, Untuk mengantisipasi permainan harga, Bulog Sub Divre Banyuwangi melaksanakan operasi pasar (OP) beras jenis medium di seluruh pasar se Kabupaten Banyuwangi. OP mulai digelar sejak Selasa (9/1/18), dengan ditandai pelepasan armada OP dari gudang Bulog Ketapang oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Sekretaris Dirjen Perdagangan Salam Negeri Kementerian Perdagangan, Syailendra.
Menurut Syailendra, pelaksanaan OP tidak hanya dilakukan di Banyuwangi. Melainkan di 101 kabupaten di 34 provinsi se Indonesia. Pelaksanaan OP itu bertujuan untuk mengantisipasi kenaikan harga beras di pasaran.
“Hari ini OP serentak diluncurkan Bulog di seluruh Indonesia. Kita ingin agar kenaikan harga beras bisa ditekan, karena stok beras terutama di gudang bulog sangat mencukupi” katanya.
Sementara Kepala Bulog Sub Divre V Banyuwangi, David Susanto menyatakan, OP si Banyuwangi dilaksanakan di seluruh pasar yang ada. OP itu akan berlangsung hingga Maret mendatang. “Sementara kami tetapkan OP sampai Maret, tapi kalau masih dibutuhkan, OP masih bisa diperpanjang,” janjinya.
Pada OP kali ini, Bulog menjual beras medium dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 9350 per kg. Selain berkeliling, OP juga menggandeng beberapa grosir, penggilingan beras rakyat dan pengecer ssj awlueuh pasar Banyuwangi. “Bulog siap menyalurkan berapapun kebutuhan konsumen Banyuwangi,” tandasnya.
Ditambahkannya, hingga saat ini persediaan beras di Bulog Banyuwangu mencapai 35 ribu ton. Jumlah tersebut mencukupi untuk kebutuhan beras warga Banyuwangi selama dua tahun ke depan. Bahkan Bulog Banyuwangi juga menjadi cabang Bulog yang penyerapannya nomor dua terbesar di Indonesia pada tahun 2017 lalu, dengan 81 ribu ton.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menyatakan, pihaknya akan memastikan ketersediaan pangan di daerah terus tercukupi. Anas berharap OP berjalan lancar dan dapat diserap oleh pasar dengan baik sehingga harga beras dapat terkendali.
“Pemkab terus melakukan upaya dari hulu ke hilir untuk penanganan pertanian rakyat. Irigasi tertier pertanian juga terus ditingkatkan seiring dengan peningkatan produktifitas. Semoga ke depan kolaborasi Bulog dan Pemkab Banyuwangi akan terus berlanjut,” tuturnya. ( Ted ).