Pelalawan, detikkasus.com – Masyarakat kotaPangkalan Kerinci semakin kesulitan mendapatkan tabung gas elpiji 3 Kg. Ini disebabkan beberapa Pangkalan, kian bermain dengan seluruh warung pengecer untuk menjual dengan harga cukup mahal.
Terkait persoalan itu Disperindagsar dan Koperasi Kabupaten Pelalawan langsung tanggap. Beberapa hari ini telah mengundang seluruh Pangkalan gas elpiji yang ada di Kabupaten Pelalawan. Dalam pertemuan itu semua Pangkalan dilarang menjual tabung gas elpiji 3 Kg kepada warung-warung pengecer. HET tetap sebesar Rp 18 ribu pertabung gas elpiji 3 Kg.
Dalam meminimalisir harga gas elpiji yang cukup mahal kepada masyarakat, Disperindagasar Pelalawan mensyaratkan untuk membeli tabung gas elpiji 3 Kg di Pangkalan, wajib membawa fhoto copy KK. Tanpa membawa KK, warga tidak dilayani oleh Pangkalan.
Namun Pangkalan tidak kehabisan akal menjual tabung Gas Elipiji 3 Kg diluar HET (harga eceran tertinggi) yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebsar Rp 18 ribu kepada warga. Sehingga kendati telah dilarang oleh pemerintah untuk menjual diwarung, tetapi disetiap warung di kota Pangkalan Kerinci tetap melakukan penjualan tabung gas elpiji 3 Kg. Sebab pihak Pangkalan tetap melayani setiap warung pengecer tersebut secara sembunyi-sembunyi.
Anehnya warung-warung tersebut yang mewajibkan warga bawa fhoto copy KK saat membeli tabung gas. Sehingga harga setiap gas elpiji 3 Kg diwarung-warung tersebut mencapai Rp 30 ribu pertabung gas bahkan lebih.
Sabtu (11/11/17) salah seorang warga kota Pangkalan Kerinci bernama Sabar yang mengaku baru membeli tabung gas elpiji 3 Kg disalah satu warung di Jalan Lingkar tadi malam. Warung itu menjual harga Rp 30 ribu pertabung. Saat membeli wajib menyerahkan fhoto copy KK, ujarnya.
Salah seorang ubu pemilik warung harian di Jalan Ambisi kota Pangkalan Kerinci yang menjual Rp 27 ribu pertabung gas elpiji 3 Kg. Kepada media ini mengaku membeli tabung gas elpiji dari Pangkalan. Sayangnya tidak menyebutkan nama Pangkalan tempat dia beli. (Sona)
