detikkasus.com | Propinsi Jawa Timur – Kabupaten Ngawi – Anggota DPR RI dari Dapil Jatim VII, Sartono menggelar reses untuk melakukan serap aspirasi ke Kabupaten Ngawi dan Magetan, kemarin.
Dalam kunjungan tersebut Sartono menyambangi 2 desa di Kabupaten Ngawi yaitu Desa Gelung dan Desa Jambangan. Sartono meninjau dan meresmikan bangunan yang di bantuanya berupa tanah urug di Desa Gelung dan renovasi masjid Baitul Mu’min di Desa Jambangan.
Di 2 desa tersebut Sartono juga disambati oleh masyarakat yang notabene para petani, dimana harga gabah selalu turun di saat musim panen tiba. Hal tersebut selalu terjadi berulang. “Padahal hasil panen kali ini termasuk bagus, kalau saja harga tetep stabil dimusim panen pastilah para petani akan sangat berterimakasih kepada pemerintah,” harap Saidi warga setempat.
Belum lagi dengan impor beras sebanyak 500.000 ton yang dilakukan oleh pemerintah, hal tersebut dirasa sangat memukul keras harapan petani, yang semula mengira mendapatkan hasil yang cukup baik dari panen kali ini. “Tapi apaboleh buat mungkin ini nasib yang harus kami terima sebagai rakyat kecil,” ungkap agus salah satu petani di Ngawi.
Menaggapi hal tersebut Sartono sangat prihatin dengan kondisi petani saat ini. “Mereka petani yang menyediakan bahan makan pokok kita tiap hari belum merasakan kesejahteraan, padahal merekalah pahlawan bagi orang-orang kota. Dalam rapat rapat dengar pendapat saya selalu keukeuh menolak impor beras bagaimanapun alasanya. Karena memang pemerintah tak punya data yang akurat untuk melakukan impor beras tersebut. Apalagi hal tersebut dilaksanakan menjelang panen raya, saya kira ini tidak bijak,” tutur Sartono.
Dalam kunjungan yang terakhir Sartono melaksanakan panen raya bersama masyarakat desa Jambangan yang didahului tasyakuran di dekat sawah yang akan di panen. “Harapan masyarakat dengan panen kali ini masih bisa dijadikan modal untuk produksi musim tanam berikutnya dan mempunyai sisa untuk bahan makanan tiap harinya,” papar Rahardi salah satu petani di wilayah itu.
Sartono hutomo juga melakulan kunjungan ke Magetan, yaitu ke Desa Petungrejo, Belotan, Selopanggung dan Banjar Rejo. Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini melakukan serap aspirasi dari warga masyarakat desa yang kebanyakan adalah petani tebu.
Keluhan petani terkait harga jual tebu dan gula yang murah menjadikan mereka iri dengan petani padi. “Terjadi di tahun ini harga gula lebih murah dibandingkan dengan beras, padahal idealnya gula lebih mahal 150 % dari beras. “Belum lagi masalah pupuk selalu menjadi momok bersama petani, selalu hilang saat di butuhkan dan ada dikala tak dibutuhkan. Tak ayal hargapun melambung di saat masa pemupukan,” keluh Sastro petani tebu.
Keluhan terkait kenaikan harga BBM yang terkesan mendadak tanpa adanya pemberitahuan menjadikan beban masyarakat bawah semakin berat. Walaupun bukan murni urusan Komisi VI DPR RI, Sartono berjanji untuk memperjuangkan aspirasi tersebut.
“Ini murni keluhan rakyat dan harus kita perjuangkan, saya akan koordinasi dengan Komisi IV dan Komisi VII,” tegas Sartono.
Sartono juga melakukan kegiatan ngaji bareng di Desa Banjar Rejo dengan menghadirkan Kyai Muhtar Wahid yang cukup familiar di Magetan. “Melalui kegiatan tersebut bisa mendorong masyarakat maju tidak hanya sisi dunianya tetapi juga dari sisi spiritualnya guna tercipta Indonesia yang aman damai dan makmur,” tandasnya. (MUH NURCHOLIS)