Detikkasus.com | Polda Jabar – Polres Majalengka, Sehat itu mahal, kata istilah ini terbukti saat kita mengalami Sakit.
Sebab kalau kita sakit untuk mengobati sakit ini tentu sangat diperlukan biaya yang cukup lumayan disamping kesabaran menghadapi waktu, kejenuhan karena menjalani aktivitas diluar dari biasanya seperti hanya berbaring ditempat tidur, menjaga pola makan, kegiatan dan lain lain.
Maka tidak heran kalau kita sedang sakit selain datang ke rumah sakit juga praktek dokter, untuk mengobati penyakit ada juga tempat-tempat lain yang dikunjungi seperti pengobatan terapy bahkan juga dukun.
Maka tidak heran, kalau banyak bermunculan praktek pengobatan alternatif seperti pijat repleksi, terapy bahkan dukun, entah itu sudah mempunyai ijin dari pihak terkait maupun yang belum.
Bahkan juga yang membikin prihatin adalah praktek pengobatan dengan modal dusta/modus atau penipuan untuk membikin pasiennya percaya sampai berani dijalani.
Halini diduga kuat dilakukan oleh Nini Sumpit yang beralamat di Jalan Sigra Blok Minggu, Desa Parakan
Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka.
Dengan didampingi Abah Boled, Nini Sumpit sangat pintar membuat pasien terpikat dan percaya dengan cara memasang alat setrum ukuran voltase kecil ditempel ditubuh Nini Sumpit.
“Hasilnya kalau tangan Nini ditempelkan dan diurut-urut ketubuh pasien, pasien akan merasa seperti kesetrum dan Nini Sumpit berdalih kalau nyetrum itu tandanya penyakitnya sudah kronis,” jelas beberapa mantan pasien Nini Sumpit berikut narasumber, Rabu (31-01-2018).
“Setelah diurut- urut kemudian Nini Sumpit menawarkan kepada kami ramuan cair berbentuk jamu, untuk diminum dengan dalih biar penyakit nya tuntas dan sembuh, ya harus minum jamu ramuannya.
Dan tidak tanggung- tanggung harganya mencapai 500 sampai 700 Ribu Rupiah untuk ukuran botol 100 mili dan tergantung parahnya penyakit, namun kami percaya saja karena dia mengaku mempunyai tenaga dalam hasil dari tirakat dan hasilnya semacam tenaga dalam setrum.
Sekarang kami kecewa ternyata Nini Sumpit bukannya mempunyai tenaga dalam tapi dia mempunyai alat untuk terapy setrum dengan cara ditempel di badan dan telah kami buktikan tidak bisa nyetrum sewaktu kaki tidak langsung nempel kebumi/tanah seperti pakai sandal dan kamipun tahu siapa yang bikin alat seperti itu.
Dan hasilnya pun dari yang sembuh ternyata lebih banyak lagi pasien yang biasa saja tidak sembuh” tambah narasumber yang tidak mau disebutkan.
Untuk melengkapi informasi awak media Jejak Kasus Biro Majalengka mendatangi tempat praktek pengobatan Nini Sumpit, dan kebetulan sedang ada pasien.
Kepada awak media dan pasien Nini Sumpit menerangkan bahwa dirinya mempunyai ilmu tenaga dalam, ” Ya kebetulan saya dulunya orang yang sering disakiti sama orang, makanya saya sering tirakat cari ilmu kebatinan dan hasilnya seperti ini.
Saya bisa sedikit ilmu untuk membantu Masyarakat yang sakit.
Caranya kalau tangan saya memegang dan terasa kesetrum itu berarti disitu letak penyakitnya, dan ini bukan rekayasa bukan pakai alat melainkan ini hasil dari ilmu tenaga dalam saya,” jelas Nini Sumpit.
“Saya tidak memasang tarip untuk terapy dan tidak memaksa untuk harus membeli ramuan.
Untuk ramuan obat berbentuk jamu memang harga nya sekitar 500 sampai 700 Ribu Rupiah untuk ukuran botol 100 mili dan tergantung parahnya penyakit, terserah pasien saya tidak memaksa kalau penyakitnya mau langsung tuntas ya beli kalau tidak ya nggak apa apa,” tambah Nini Sumpit.
Ditempat terpisah Abah Boled menerangkan, “Saya kebetulan masih keluarga Nini Sumpit dan berasal dari Desa Payung Kecamatan Rajagaluh Majalengka dan disini bertugas untuk mendampingi dia kalau mendapatkan kesulitan seperti pasien yang penyakit nya parah.
Memang tenaga dalam jenis setrum adalah warisan dari saya yang diturunkan kepada Nini Sumpit, untuk mendapatkan ilmu seperti itu tidak mudah harus berpuasa dulu dengan cara badan direndam dalam air selama dua minggu siang malam, kemudian dikubur ditanah setengah badan dengan waktu yang sama.
Namun dikarenakan ilmu saya sudah diturunkan ke Nini Sumpit, jadi saya sudah tidak punya lagi kekuatan setrumnya, nih buktinya,” jelas Abah Boled sambil megang tangan awak media.
“Cuma saya akui untuk perijinan PAKEM belum ada, dan sekarang lagi proses pembuatan,” tambah Abah Boled.
Penulis : Ato/Leo
Editor : Erdan Faizal