Detik Kasus Bojonegoro | Bupati Suyoto mengajak siswa bagaimana tentang pemahaman cara hidup sukses.

Indonesia – Propinsi jatim – Kabupaten Bojonegoro Detikkasus.com – Bertempat di GOR SMT Sukowati Kecamatan Kapas dilaksanakan acara Percepatan Pencairan Program Indonesia Pintar Tahun 2017, Senin (20/11) pagi tadi. Tampak hadir dalam kesempatan ini jajaran dinas pendidikan, staf ahli dari Kementerian Sosial dan tamu undangan lainnya.

Bupati Bojonegoro, Dr Suyoto, dalam sambutannya menanyakan bagaimana cara agar bisa hidup sukses di Bojonegoro. Bupati mengajak beberapa siswa untuk berdialog dan berinteraksi langsung bagaimana pemahaman mereka tentang cara hidup sukses. Berarti meski hidup di Bojonegoro jika ingin kaya maka harus usaha.

Kepada para siswa bupati menegaskan bahwa penting menjadi orang yang pintar agar mampu berusaha karena mempunyai akal dan pikiran untuk berusaha.

Menurut Bupati, agar bisa bertahan hidup maka satu satunya jalan adalah berusaha. Bupati mengibaratkan seseorang yang dijatuhkan di Bengawan Solo, maka dia harus berusaha untuk bisa berenang.

Baca Juga:  Mau Jadi Anggota Linmas, Minimal Harus Jebolan SMA | Detik Kasus Jawa-Bali.

Ia menegaskan bahwa meski tidak memiliki lahan bisa menjadi kaya dan sukses dalam hidupnya. Ia menceritakan kisah sukses anak di Jakarta yang bermodal aplikasi dan mengajak orang-orang yang selama ini menganggur dan sepeda motornya hanya diam di rumah. Lewat aplikasi yang disebut go jek itu lalu ia bisa membuka lahan usaha baru dan memberi manfaat kepada banyak orang.

Kepada guru, bupati mengharapkan agar anak-anak senantiasa diajak diskusi dan berbicara atau berpikir bagaimana menjadi sukses. Dalam kesempatan ini ia juga mengajak dialog dua siswa yakni Nur dan Indi. Kepada dua siswa ini Bupati bertanya kepada siswa ini. Jika menjadi orang merdeka maka harus mampu berkarya. Bahkan kepada dua siswi ini Bupati memberikan pilihan Indi memilih uang ratusan ribu dan Nur dua puluh ribu. Namun Bupati sebelumnya melontarkan pertanyaan uang akan digunakan untuk apa.

Baca Juga:  Seorang Pria di Sekadau Hulu Meninggal Akibat Terjepit Ban Loader

Mei Nugroho dari K3S Kecamatan Kapas menjelaskan dicontohkan dari SD Sukowati menjelaskan bahwa di lembaganya 209 siswa diusulkan semua untuk mendapatkan Program Indonesia Pintar namun ada 56 siswa belum mendapatkan. Dikatan per siswa mendapatkan Rp 225 ribu untuk kelas 6 yang semester dua sedangkan Rp 225 ribu per semester adalah untuk siswa kelas 1 sampai dengan 5. Dikatakan persyaratan untuk mendapatkan program ini wali murid atau siswa memiliki kartu PKH atau sejenisnya. Kemudian akan diusulkan ke Dinas Sosial kemudian akan diverifikasi Kementerian Sosial.

Baca Juga:  "Kebakaran Limbah Sampah di Area Gudang Percetakan (Barner) Diduga Kelalaian".

Menurut Nugroho kali periode enam dan delapan tanggal pencairan mulai Bulan Juli. Namun pencairan baru bisa dilaksanakan bulan November. Setiap siswa mendapatkan sekali program PIP dengan pencairan bertahap.

Chumaidi dari Dinas Pendidikan menjelaskan bahwa data global penerima program ini ada BRI karena mereka yang bekerjasama dengan Kementerian Sosial pusat. Ini adalah program percepatan sehingga segera dicairkan dan diserapnya. Bojonegoro paling besar penyerapannya sudah diangka 90 persen dari seluruh siswa yang menerima program ini

Dijelaskan untuk hari ini pencairan di pusatkan di Kapas dan Trucuk, sedangkan besok di Bojonegoro dan Dander. (her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *