DETIK KASUS | Berawal Dari Penikaman Dan Penganiayaan Hingga Meninggal, Polisi Tidak Bisa Ciduk Pelakunya.

 

Detikkasus.com | Provinsi Sumatera Utara -Kabupaten Nias, Terkait pembunuhan Faresa Lawolo belum diketahui motifnya sampai sekarang, sudah hampir tiga bulan belum tertangkap pelakunya, dinilai polsek gido Lalai tangani kasus laporan masyarakat. Jangan dibiarkan kejahatan diKepulauan Nias ini Pak Polisi, segera tangkap pelaku pembunuhan abang saya itu. ujar One adik korban yang juga profesi wartawan.

One menceritakan awal masalahnya, pada 1 Januari 2018 Faresa Lawolo pergi kegereja bermaksud ibadah yang juga dia sebagai penatua Gereja di BNKP Hiligodu, setelah itu didepan gereja tersebut terlihat pelaku Ohesokhi Lawolo didalam rumah milik ama Yarni Lawolo. Lalu Faresa Lawolo masuk kedalam rumah Ama Yarni Lawolo dengan menyapa orang yang belum masuk kedalam Gereja, yang masih beristrahat kedalam rumah milik rekannya sesama penatua Gereja Ama Yarni Lawolo yang berada tepat di depan Gereja dengan ucapan “Selamat Tahun Baru”.

Usai disalaminya pelaku Ohesokhi Lawolo dengan ucapan “selamat tahun baru” tidak lama waktu pelaku Ohesokhi Lawolo diambilnya pisau miliknya dari balik bajunya, tanpa basa basi langsung ditikam korban Faresa Lawolo dibagian selakangan kiri, ujar adik korban.

Baca Juga:  Judul nya Bupati Landak Melakukan Sidak Pada Malam Hari Ke RSUD Landak, Ada Apa?

“Terlihat Korban saat itu langsung terkapar bersimbah darah. pelaku malah sempat mengejar adik korban dengan parang yang sudah disediakan duluan disamping Gereja beruntung warga yang kedatangan disekitar Gereja melerai pelaku”. tuturnya One.

“Usai menikam abangku, dia mengejar saya membawa parang yang diambilnya dari samping Gereja, untung saya berteriak minta tolong, sepertinya dia sudah merencanakan menghabisi keluarga kami,”ucap One sedih.

Akibat penikaman itu korban mengalami luka parah, keluarga bersama Kepala Desa langsung membawakan korban ke RSUD Gunungsitoli guna pertolongan medis, perjalananya sejauh 2
km dilalui dengan berjalan kaki. Sesampai jalan aspal korban dibawa menggunakan mobil ambulance puskesmas somolomolo dan sepanjang jalan korban banyak mengeluarkan darah.

sampainya dua minggu dirawat di RSUD Gunungsitoli, sekalipun kondisi korban belum membaik, namun pihak keluarga meminta agar korban dirawat di rumah saja, keluarga korban yang berprofesi petani ini mengaku tak mampu menanggung biaya rumah sakit.

Baca Juga:  Usai Gagahi Siswi SMP, Hingga Hamil, 3 Pelaku Berhasil Di Brengkes Polisi, 2 Pelaku Masih DPO.

“Kami tak ada uang untuk biaya berobat pak, kami keluarga tak mampu, sehingga abang ini kami bawa ke rumah saudara di Desa Hilibadalu ini, sebab kalau di rumah kami jauh ke pelosok, harus dilalui dengan berjalan kaki sejauh 2 km.

beberapa bulan korban dirawat dirumah saudaranya namun Tuhan berkehendak lain, dia menghembuskan nafasnya yang terakhir pada tanggal 3 Maret 2018,”ucap One sedih.

Tambahnya lagi, kasus penganiayaan dan penikaman ini telah di laporkan di Polsek Gido Jalan Pemuda No. 03 Hiliweto Gido pada tanggal 1Jauari 2018, sesuai dengan Laporan Pengaduan Nomor: LP/01/I/2018/Ns-Gido, setelah korban meninggal dunia keluarga korban melaporkan lagi bahwa korban sudah meninggal dunia. tuturnya One.

hendak Polsek Gido langsung mendatangi dirumah melihat korban yang berada dirumah saudaranya diDesa Hilibadalu, barulah diambil keterangan korban pada saat dengar korban sudah meninggal dunia. sudah itu langsung ikut anggota polsek Gido mengantarkan korban kerumah orang tua yang berada dipelosok dengan dilalui jalan kaki 2 km.

Baca Juga:  Bersama Perbekel Desa Panji Bhabinkamtibmas Mediasi Permasalahan Keluarga Warganya

“harapan keluarga korban kepada polisi khususnya Polsek Gido, tolong pak polisi tangkap pelaku pembunuhan saudara kami, jangan dibiarkan pelaku pembunuhan keluarga kami itu, jangan karna ada oknum POLISI dan TNI famili pelaku makanya tidak ditangkap pelakunya. atau karna kami ini orang yang susah jadi kami tidak dapat perlindungan hukum”. ucap keluarga korban.

ketika awak media konfirmasi ke Polres Nias melalui Humas Polres Nias Restu Gulo, mengatakan “Polsek Gido sudah beberapa kali melakukan upaya penangkapan terhadap tersangka, baik di Kecamatan Somölomölo maupun di wilayah Kec. Sogaeadu yang diduga tempat pelaku bersembunyi namun tersangka tidak berada di lokasi tersebut dan selalu berpindah – pindah tempat. Polsek Gido dibackup Sat Reskrim Polres Nias sampai saat ini masih melakukan pengejaran terhadap tersangka. Pungkasnya.. (Tim 9)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *