Polda Bali-Polres Buleleng,detikkasus.com- Dalam rangka pemakmuran tempat ibadah/pura serta melaksanakan fungsi binmas yaitu pemolisian masyarakat dan democratic policing,.Kasat Binmas Polres Buleleng AKP Ketut Widiasa Sangku, SH, yang juga sebagai pinandhita telah memimpin persembahyangan rahinan purnama di pura Merajan Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori Lingkungan Bantang Banua Kelurahan Sukasada,
Persembahyangan purnama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 17 Oktober 2018 pukul 06.30 wita.
Persembahyangan saat rahinan Pagerwesi merupakan sebagai bentuk sujud bhakti kepada Sanghyang Widi Wasa/tuhan yang maha esa, dan persembahyangan pada Hari Raya Pagerwesi jatuh setiap Rabu Kliwon wuku Sinta. Hari ini dirayakan untuk memuliakan Ida Sanghyang Widhi Wasa dengan manifestasinya sebagai Sanghyang Pramesti Guru (Tuhan sebagai guru alam semesta). Hari ini dirayakan mengandung filosofis sebagai simbol keteguhan iman, Pagerwesi berasal dari kata Pager yang berarti pagar atau pelindung, dan Wesi yang berarti besi. Pagar Besi ini memiliki makna suatu sikap keteguhan dari iman dan ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia, sebab tanpa ilmu pengetahuan kehidupan manusia akan mengalami kegelapan (Awidya).
Hari raya ini diperingati dengan cara melakukan persembahyangan mulai dari Sanggah/Merajan (tempat bersembahyang dilingkungan rumah tangga) hingga ke Pura lainnya dilingkungan desa maupun Pura Kahyangan Jagat lainnya.
Selain memberikan ceramah keagamaan Kasat Binmas juga memberikan himbauan dan pesan pesan kamtibmas agar masyarakat khususnya kerama dadia dalem benculuk taat dan patuh terhadap norma norma dan hukum yang berlaku, serta dapat membantu Polri dalam menciptakan situasi kamtibmas agar tetap kondusif.
Kasat Binmas AKP Ketut Widiasa Sangku, S.H. saat diminta konfirmasi menyatakan,” bahwa makna dari persembahyangan tersebut adalah merupakan wujud bakti kepada tuhan yang maha esa, serta kepedulian selaku Pinandita yang peduli secara niskala memohon perlindungan kepada tuhan serta rasa bakti yang terkandung didalam ajaran agama Hindu Pancasrada serta membangun komunikasi yang harmonis, saling menghormati antar sesama, mengamalkan ajaran agama dalam hidup sehari-hari,” ucap Kasat.