Demo di Depan Polda, KPMIP Cabang Gorontalo Minta Polda Gorontalo Tindak Tegas Pelaku Bom Ikan.

Polda Gorontalo, detikkasus.com – Bertempat di depan Mako Polda Gorontalo, kerukunan pekajar mahasiswa Indonesia Pohuwato KPMIP Cabang Kota Gorontalo melaksanakan aksi demo atau gerakan refleksi hari Pahlawan, Jum’at 10 November 2017 Pukul 10.10 WITA,
“Mengawali aksi mereka, orator dari aksi tersebut menyampaikan, Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki banyak pantai mengingat status Indonesia sebagai Negara Kepulauan.

Baca Juga:  DETIK KASUS | BHABINKAMTIBMAS LAKSANAKAN PENGAMANAN GEREJA, KAPOLSEK LAKSANAKAN PENGECEKAN

Hal ini mengakibatkan Indonesia mengalami illegal fishing, selain itu Indonesia juga di kenal sebagai Negara Ootensi Sumber Daya dan Hayati terbesar. Sumber Perikanan Laut Indonesia di perkirakan mencapai 6.167.940 Ton Pertahun.

Kasus illegal fishing di Indonesia lebih khusus yang ada di Kabupaten Pohuwato Kecamatan Popayato dan Kecamatan Lemito sepertinya kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Gorontalo, hal ini dapat di lihat dari tidak efektifnya bentuk pengawasan terhadap pengeboman Laut yang memberikan dampak besar terhadap Perekonomian masyarakat.

Baca Juga:  Detikkasus | Kepala Dispemas Tuban: "Anggaran Teknologi Dan Informasi Desa 2018 Rp.26 juta per Desa".

Sebab banyak terumbu karang yang rusak dan hancur, kemudian untuk menanggapi permasalahan tersebut, para pendemo meminta kepada Pihak Polda Gorontalo untuk menyediakan suatu Pos tersendiri yang jauh dari lebih steril dan tidak terlibat langsung dengan masyarakat, guna menjaga indenpedensi dari Pol Air agar fungsi pengawasan jauh lebih efektif.

Baca Juga:  Apel Pagi Merupakan Kewajjban Rutin Anggota Sat Lantas Sebelum Melaksnakan Tugas Dilapangan

Tak hanya itu, para aksi juga meminta kepada Pihak Kepolisian untuk menindak tegas para pelaku illegal fishing, agar memberikan efek jera kepada para para pelaku pengeboman ikan. (LUGI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *