PONOROGO I detikkasus.com – Sebanyak dua Pasangan Calon (Paslon) peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Ponorogo di tahun 2020, dan malam ini, Debat Publik Perdana digelar oleh KPU Ponorogo yang bertempat di Gedung Sasana Praja pada Minggu, (01/11/2020).
Debat Publik Perdana kali ini dengan mengusung sebuah tema “Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Daerah”. Adapun kegiatan depat ini, Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, Acara Debat disiarkan langsung melalui Media Televisi, Radio Live Streaming Media Online dan media sosial.
Calon Bupati Ponorogo nomor urut 01, Sugiri Sancoko terlihat mendapatkan waktu pertama dalam debat perdana tersebut dan mengatakan visi – misinya juga sapaan kepada masyarakat dan pemirsa yang hadir. Cabup Ipong Muchlissoni pun juga sama menyampaikan visi – misinya dan juga pencapaianya di masa dirinya menjabat sebagai Bupati Ponorogo di pariode 2016 – 2020.
Dalam debat perdana kedua Paslon, Sugiri Sancoko – Lisdyarita dan Ipong Muchlissoni – Bambang Tri Wahono terlihat beradu gagasan dalam mempertajam visi dan misi mereka dimasa yang akan datang. Pertanyaan moderator tentang upaya Pemerintah Kabupaten Ponorogo dalam mempertahankan ketahanan pangan sementara disisi lain berkurangnya lahan pertanian serta berkurangnya minat Pemuda untuk aktif dibidang pertanian disikapi berbeda oleh kedua Pasangan Calon (Paslon).
Paslon nomor urut 02 (dua), Ipong Muchlissoni dan Bambang Tri Wahono menyatakan bahwa pihaknya akan membangun desa digital. “Memang dengan bertambahnya penduduk maka akan mengurangi lahan pertanian, solusinya adalah Dengan desa digital akan memungkinkan kita semua untuk mempermudah pemasaran sekaligus akan meningkatkan minat Pemuda untuk lebih tertarik ke dunia pertanian,” Terang Ipong Muchlissoni.
Menanggapi hal itu, Sugiri Sancoko, Calon Bupati Ponorogo nomor urut 01 (Satu) menyatakan bahwa selama ini banyak program pertanian yang tidak efektif. “Seperti program Pupuk Organik Cair yang telah dicanangkan, kita belajar ke Pak Barno di Desa Bringinan yang bisa membuat Pupuk Organik Cair hanya Rp 2.000 / liter, jika ada anggaran ratusan milyar maka Ponorogo bisa banjir Pupuk organik cair, ” Ujar Sugiri Sancoko.
Mendengar jawaban Sugiri Sancoko, Cabup Ipong Muchlissoni menyatakan apa yang disampaikan oleh Cabup Sugiri tidak nyambung. “Jawaban Pak Giri tidak nyambung dengan pertanyaan yang diberikan.” Tandas Ipong Muchlissoni.
Selain itu Sugiri Sancoko, Calon Bupati Ponorogo nomor urut 01 (Satu) menyatakan bahwa selama ini di sektor Parisisata, terutama Wisata Telaga Ngebel Ponorogo, kurang maksimal dalam pengelolaanya, tidak seperti di Kabupaten lain terutama PAD nya. Menanggapi hal tersebut Calon Bupati Ponorogo nomor urut 02 menjawab, Pada 2018 Lalu Hingga Tanggal 31 Desember PAD dari Sektor Parisiwata terutama wisata Telaga Ngebel mencapai Rp 1,45 Miliar Jumlah Ini Jauh Di Atas Target PAD Sektor Pariwisata Di 2018 Yang Mencapai Rp 845 Juta. Terlihat debat tersebut berjalan dengan alot sebab para Calon Bupati ini masing – masing mempunyai kemampuan lebih.
Sementara itu Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ponorogo, H. Munajat mengatakan, Malam ini menjadi salah satu malam bersejarah bagi Ponorogo, Sebab malam ini ada dua pasangan Calon Bupati Ponorogo yaitu, Sugiri Sancoko – Lisdyarita dan Ipong Muchlissoni – Bambang Tri Wahono yang menyampaikan visi – misinya secara dalam dan juga adu kemampuan di depan publik,” katanya setelah debat perdana di Gedung Sasana Praja, Minggu, (01/11/2020).
Dia mengungkapkan, debat pilkada ini tidak hanya penting bagi masing masing pasangan calon. Sebab debat ini akan memberikan gambaran bagi masyarakat terkait pandangan pasangan calon terkait kemajuan wilayah Ponorogo.” Debat ini penting bagi masing masing pasangan calon, Sebab debat ini, merupakan bentuk upaya untuk mewujudkan ponorogo yang lebih baik dan Pemilu Kada yang memiliki integritas. Adapun debat mala mini mengusung tema, Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Daerah,”Tandasnya.
Berdasarkan pantauan Media Online detikkasus.com, debat perdana yang di selenggarakan di Gedung Sasana Praja pada Minggu, 01 November 2020 terlihat dikawal ketat oleh aparat gabungan TNI, Polri dan Satpol PP. Serta menerapkan protokol kesehatan dengan pembatasan jumlah orang yang masuk ke dalam ruangan debat. Adapun debat perdana mala mini bisa berjalan dengan lancar dan sukses. (ADV/Fadhil/Anang Sastro).