Detikkasus.com | Sidoarjo – Bendungan Rolak Songo atau pintu air rolak songo merupakan salah satu bangunan bersejarah yang ada di perbatasan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Sidoarjo. Pintu air rolak songo ini kini tak hanya berfungsi sebagai pintu air penahan banjir, namun juga sebagai sarana rekreasi dan tempat kuliner bagi masyarakat Mojokerto dan Sidoarjo.
Bagi warga Kab. Sidoarjo dan Kab. Mojokerto dan sekitarnya, tentu sudah tak asing lagi dengan bendungan Rolak Songo di Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar. Bangunan kokoh pengendali aliran sungai terbesar di Jawa, Sungai Brantas, yang dibangun Belanda.
Bendungan Rolak Songo juga merupakan penghubung perekonomian bagi masyarakat Sidoarjo yang ingin menjual hasil tangkapan ikan ke Mojokerto, maupun sebaliknya. Untuk menuju ke Bendungan Rolak Songo, Teman Baik bisa melewati beberapa jalur, bisa melewati Tarik, Sidoarjo, atau dari arah Kota Mojokerto sejauh kurang lebih 4,5 km ke arah timur melewati Jalan Mayjend Sungkono.
Hari ini, Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Kav Arief Cahyo Widodo, S.I.P bersama Kadis Pengairan PUPR Kab. Sidoarjo dan Dinas Pertanian Kab. Sidoarjo telah meninjau DAM Pintu air yang berada di Rolak Songo Mlirid Mojokerto (18/7/19)
Peninjauan lokasi Dam Air rolak songgo ini bertujuan untuk memantau secara langsung jadwal hulu hilir air sungai yang di peruntukkan untuk mengairi lahan pertanian, mengingat musim kemarau yang cukup panjang, sehingga mengkhawatirkan tanaman padi petani akan kekurangan air.
Menurut Letkol Kav Arief selaku Dandim 0816/Sidoarjo mengatakan, “Bahwa dalam rangka mitigasi penanggulangan bencana salah satunya adalah mencegah dampak kekeringan yang berada di daerah pertanian Kab. Sidoarjo, hal ini kami lakukan menindak lanjuti hasil rapat di kementetlrian pertanian RI, untuk melakukan upaya dan optimalisasi dalam mencegah terjadinya dampak kekeringan, oleh karena itu saya berharap para petani agar mau mengikuti himbauan dan arahan dari para ahlinya baik di bidang pertanian dan pengairan sehingga masyarakat mampu meraih hasil panen sesuai harapan.” (tuturnya).
“Debit air masih aman dan normal. Sebanyak 8 pintu dam yang mengarah ke sungai porong kami buka untuk menyeimbangkan debit air, Karena debit air normal, masyarakat tak perlu khawatir akan luapan air Sungai Brantas atau dampak kekeringan karena di musim kemarau,” Tegas Kadis Pengairan PUPR Kab. Sidoarjo.
“Kita akan selalu memantau debit air, di musim kemarau maupun musim hujan agar tidak meresahkan warga yang mengakibatkan banjir maupun kekeringan dan para petani masih bisa menggarap sawahnya dengan baik.” Tambahnya. (Lyn)