Detikkasua.com | Hikmah.Islami
*1. Ketika berwudhu*
Disebutkan dalam hadits Humran bin Aban rahimahullah tentang cara wudhu Utsman bin Affan radhiallahu’anhu :
*فغسل كَفَّيْهِ ثلاثَ مراتٍ*
“.. kemudian beliau membasuh kedua tangannya 3 kali”
Yang di akhir hadits, Utsman mengatakan:
*رأيتُ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّم توضأ نحوَ وُضوئي هذا*
“Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu seperti wudhuku ini”
*(HR. Bukhari no.1934, Muslim no.226).*
Mencuci kedua tangan ketika wudhu hukumnya sunnah, tidak sampai wajib. Ibnu Qudamah dalam kitab Al Mughni mengatakan:
*وليس ذلك بواجب عند غير القيام من النوم بغير خلاف نعلمه*
“Tidak mencuci tangan yang wajib kecuali ketika bangun tidur, hal ini tidak ada khilaf ulama yang kami ketahui”.
*2. Ketika bangun tidur*
Ketika bangun tidur disyariatkan untuk mencuci tangan sebelum memasukkan tangan ke dalam bejana atau melakukan aktifitas lainnya. Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
*إذا استيقظ أحدُكم من نومِهِ، فلا يَغْمِسْ يدَه في الإناءِ حتى يغسلَها ثلاثًا . فإنه لا يَدْرِي أين باتت يدُه*
“Jika salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka jangan mencelupkan tangannya ke dalam bejana sebelum ia mencucinya tiga kali. Karena ia tidak mengetahui dimana letak tangannya semalam”
*(HR. Bukhari no. 162, Muslim no. 278).*
Ulama berbeda pendapat apakah larangan mencelupkan tangan ke dalam bejana (semua tempat yang menyimpan air) di dalam hadits ini apakah makruh ataukah haram. Ulama Hanabilah berpendapat hukumnya haram dan mencuci tangan hukumnya wajib. Namun jumhur ulama berpendapat hukumnya makruh dan mencuci tangan hukumnya mustahab (sunnah).
*3. Ketika sebelum makan*
Dalam hadits dari Aisyah radhiallahu’anha, beliau berkata:
*كانَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللهُ علَيهِ وسلَّمَ إذا أرادَ أن ينامَ ، وَهوَ جنبٌ ، تَوضَّأَ . وإذا أرادَ أن يأْكلَ ، أو يشربَ . قالت : غسلَ يدَيهِ ، ثمَّ يأكلُ أو يشربُ*
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika beliau ingin tidur dalam keadaan junub, beliau berwudhu dahulu. Dan ketika beliau ingin makan atau minum beliau mencuci kedua tangannya, baru setelah itu beliau makan atau minum”
*(HR. Abu Daud no.222, An Nasa’i no.257, dishahihkan dalam Shahih An Nasa’i).*
Ibnu Qudamah dalam Al Mughni mengatakan:
*يستحب غسل اليدين قبل الطعام وبعده, وإن كان على وضوء*
“Dianjurkan mencuci tangan sebelum makan dan setelah makan, walaupun dalam keadaan punya wudhu”.
*4. Ketika setelah makan*
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, ia berkata:
*أكل كتفَ شاةٍ فمضمضَ وغسل يديهِ وصلَّى*
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam memakan daging bahu kambing, kemudian beliau berkumur-kumur, mencuci kedua tangannya, baru setelah itu shalat”
*(HR. Ibnu Majah no. 405, dishahihkan dalam Shahih Ibnu Majah).*
*5. Ketika tangan kotor*
Secara umum ketika ada kotoran pada tubuh kita atau pakaian kita, hendaknya berusaha membersihkannya agar tampil bersih dan bagus. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
*إنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الجَمالَ*
“Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan”
*(HR. Muslim no.91).*
Terlebih jika tangan yang kotor bisa mengganggu orang lain. Dari Abu Musa radhiallahu’anhu, ia berkata:
*قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ*
“Para sahabat bertanya: ‘Wahai Rasulullah, Islam manakah yang paling utama?’. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Siapa yang Kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya””
*(HR. Bukhari no.10, Muslim no.57).*
(A.R)