Oleh : Erva Mutiara Hati
Mahasiswi Ilmu Pemerintahan, FISIP, UMM
Detikkasus.com | Corona merupakan virus yang mematikan setiap orang yang mengidapnya, corona juga dapat tersebsar dengan cepat melalui kontak secara lansgung terhadap seseorang yang baru saja dikenal maupun dari kerbat dekat itu sendiri. Virus Corona atau yang disebut sebagai COVID -19 ini sudah banyak sekali memakan korban hingga ratusan orang meninggal secara mendadak karena dinyatakan positif terinveksi Corona. Dan virus ini sudah dinyatakan sebagai virus yang sangat mudah sekali menyebar dan akan menyebabkan masalah yang sangat besar itu semua dikarenakan virus tersebut masih belum mendapatkan cara mengobatinya sehingga dalam hitungan jam saja virus tersebut dapat dengan mudah masuk ke dalam organ tubuh manusia dan menyerang daya tahan tubuh manusia itu sendiri. Awal mula penyebaran Virus Corona ini terjadi dan pertama kali muncul di Kota Wuhan tetapi kabar yang beredar di pemberitaan china tersebut masih simpang siur dan masih belum mendaptkan kepastian mengenai Virus Corona tersebut karena masih banyak pendapat ataupun persepsi masyrakat terhadap munculnya virus tersebut diakibatkan warga negara China sering mengkonsumsi makanan dari hewan hewan ungags yang hampir semuanya dikonsumsi tanpa dipilah pilah apakah makanan tersebut tidak berbahaya jika dimakan atau hewan tersebut mengandung virus atau racun yang dapat mematikan seseorang. Penyebaran virus tersebut tidak hanya dikarenakan penyebaran lewat udara saja melainkan penyebaran virus tersebut juga bisa terjadi karena virus itu menempel di dalah satu tempat yang dekat dengan pasien pasien di rumah sakit atau di jalanan yang sudah mengidap virus tersebut.
Pada mulanya dokter Li Wenliang sudah sempat memberikan peringatan awal mengenai munculnya Virus Corona. Karena pada waktu itu dokter Li Wenliang sempat merawat pasiean dari pasar makanan laut lokal telah di diagnosis menderita penyakit mirip SARS dan pada saat itu posisi pasien yang dia berawat berada di rumah sakit yang dia tempati dan mereka yang di diagnosis tersebut sedang berada di ruangan karantina. Dan Dokter Li juga memberikan informasi kepada teman teman terdekatnya untuk selalu berhari hati terhadap lingkungan sekitar. Karena Li mengatakan bahwa pasien yang dia rawat, yang mengidap penyakit hampir mirip dengan SARS tersebut mereka sekaluarga mengidap penyakit pernafasan akut sehingga dapat dikatakan sebagai penyakit SARS atau yang saat ini disebut sebagai COVID- 19.
Dampak dari virus korona dalam sektor perekomian yang saat ini sedang marak maraknya terjadi adalah Ekspor China saat ini mengalami keterpurukan akibat wabah Virus Corona (Covid – 19), banyak sekali pengusaha yang menunda pengoperasian perdagangan sehingga menganggu rantai pasokan dunia. Sebagai tanda awal dampak ekonomi akibat virus corona, aktivitas industri manufaktur turun ke level terendah pada Februari, dengan industri non-manufaktur juga menurun sangat drastis. Pada saat penyebaran virus SARS waktu lalu virus tersebut sudah menurunkan pertumbuhan ekonomi China dari 11,1 persen (triwulan I 2003) menjadi 9,1 persen (triwulan II- 2003). Namun perekomian di China sudah bisa kembali membaik seperti sedia kala menjadi 10 persen dalam triwulan III dan IV. Perlambatan output industrial di China akan menurunkan permintaan terhadap bahan baku dan bahan pembantu dalam proses produksi. Sekitar 29 persen dari barang yang diekspor China, bahan mentah dan penolongnya berasal dari Indonesia (terutama batu bara, kelapa sawit). Implikasinya: bahwa kita perlu mengantisipasi penurunan permintaan untuk produk-produk tersebut. Akan berakibat harga komoditas dan barang tambang berisiko menurun. Jika ini terjadi, sektor ekspor kita akan terganggu sekitar 29 persen dari barang yang diekspor China, bahan mentah dan bahan lainnya yang dapat membantu perekonomian di China berasal dari Indonesia (terutama batu bara, kelapa sawit). Selain itu, penurunan harga komoditas dan barang tambang akan berdampak kepada penurunan pendapatan pekerja di sektor tersebut. Karen ekonomi kita masih tergantung pada komoditas dan barang tambang, maka daya beli akan menurun. Jika daya beli menurun, akibatnya perlu adanya usaha yang dilakukan oleh pengusaha untuk meningkan investasinya. Tak hanya itu, isolasi atau pembatasan aktivitas yang terjadi di China juga akan mengganggu ketersediaan barang impor yang berasal dari China. Akibatnya, industri atau sektor yang bahan baku atau barang modalnya berasal dari China akan terganggu proses produksinya. Begitu juga barang konsumsi, jika pasokan lokal tak tersedia maka harga akan meningkat. Jika harga meningkat maka akan berkurang produsen yang ingin menjualnya kembali.
Kesimpulan dari pembahasan diatas adalah dapat kita lihat bahwa kegiatan ekspor impor sangat dibutuhkan untuk menjalin kerjasama dalam sektor perdagangan karena negara yang satu dengan negara yang lain dapat bekerjasama untuk saling mengembangkan perekonomiannya. Oleh karena itu kita sebagai warga negara yang baik harus bisa menjaga kebersihan agar tidak tejangkit penyakit Virus Corona tersebut serta dalam kegiatan perekonomian dapat berjalan sesuai dengan keingin tanpa adanya suatu hambatan.