Provinsi Jawa Barat – Kabupaten Sukabumi detikkasus.com – Ratusan tentara Amerika Serikat alias US Army, kembali menggelar latihan bersama Garuda Shield dipusatkan di Cibenda, Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Agendanya, kegiatan yang melibatkan sebanyak 732 personel TNI AD, dan 342 personel US Army ini akan dilaksanakan mulai 18-29 September 2017.
Pembukaan latihan bersama dibuka langsung Kepala Staf Divisi Infanteri 1/Kostrad, Brigjen TNI Joko Purwo Putranto di Lapangan Bola Koptu Suma Batalyon Infanteri 310 Kidang Kancana di Desa Cikembar, Kecamatan Cikembar, Senin (18/9/2017).
Sementara US Army diwakili Col Roger T Pukahi, Komandan Pasukan ke-103, Hawaii Army National Guard.
Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad, Mayjen TNI Ainurrahman, seperti disampaikan Kasdiv 1 Kostrad Brigjen Joko Purwo Putranto mengatakan, latihan bersama Garuda Shield untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta latihan, sesuai modul pelatihan standar umum PBB.
Disamping itu, latihan ini meningkatkan kerjasama antara militer dengan masyarakat, melalui kegiatan karya bhakti, serta meningkatkan hubungan kerjasama, antara TNI AD dengan USARPAC.
“Latihan bersama Garuda Shield ini akan memberikan pemahaman dan keseragaman sebagai pasukan pemulihan keamanan PBB. Pengiriman pasukan di bawah bendera PBB diperlukan untuk memelihara dan menjaga perdamaian dunia, akibat adanya beberapa konflik yang terjadi di beberapa negara,” kata Putranto.
Bagi prajurit TNI, khususnya AD hal itu merupakan tugas mulia, sebagaimana amanah Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945, yaitu “ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social”.
Dijelaskannya, pelaksanaan latihan ini bukan saja untuk memantapkan profesionalisme prajurit, tetapi juga untuk meningkatkan semangat kebersamaan yang pada gilirannya nanti akan tercapai soliditas di antara negara dalam penyelenggaraan operasi perdamaian dunia.
“Para peserta latihan akan memiliki wawasan dan pandangan serta pemahaman yang sama terhadap prosedur dan mekanisme pengambilan keputusan yang diambil oleh para komandan beserta staf dalam merencanakan operasi. Sehingga peserta akan semakin memahami prosedur teknis penanganan di lapangan. Dengan begitu memenuhi standar prosedur tetap dan kualifikasi yang ditentukan PBB,” ulasnya.
Menyadari pentingnya latihan bersama ini, Putranto berharap penyelenggara latihan, para pelatih dan pendukung serta peserta latihan agar melaksanakan tugasnya masing-masing dengan penuh rasa tanggung jawab, semangat dan dedikasi yang tinggi.
“Khususnya kepada penyelenggara dan pelatih, saya minta agar melaksanakan latihan ini secara realistis dan terarah, sesuai metode, manajemen, skenario dan rencana latihan yang telah disiapkan dengan cermat oleh tim perancang latihan,” tuturnya.
Komandan Komando Pasukan ke-103, Hawaii Army National Guard, Col Roger T. Pukahi berharap latihan bersama ini dapat meningkatkan skill prajuritnya. “Lebih penting lagi lebih menyolidkan lagi dengan TNI AD,” singkatnya, dalam kesempatan sama.
Latihan kali ini melibatkan pasukan TNI AD yang berasal dari Yonif 303/SSM, Brigif 13/1 Kostrad dan Penerbad. Sedangkan US Army menurunkan pasukannya yang berasal dari United State Army Pacific (USARPAC) dan Divisi Infanteri ke 103 (103rd Infantry Division) serta US Army Aviation.
Sementara, untuk alutsista yang dipakai latihan bersama ini, yakni Helly Tempur MI 35 dan MI 17 milik TNI AD, serta Apache dan Blackhawk milik US Army. (Suhendra).