Detikkasus.com | Tuban – Bupati Tuban, H. Fathul Huda bersama Forkopimda Kabupaten Tuban menghadiri Rapat Paripurna Istimewa dengan agenda Mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-74, Jumat (16/08/2019). Bertempat di ruang rapat Paripurna, kegiatan ini juga dihadiri Kepala BNNK Tuban; Kepala Kemenag Tuban; pimpinan dan anggota DPRD; Sekretaris Daerah serta pimpinan OPD di Kabupaten Tuban.
Pada kesempatan ini Presiden RI, Ir. Joko Widodo menggunakan pakaian adat Sasak, NTB, menyerukan seluruh rakyat Indonesia untuk meneguhkan kembali semangat kebangsaan. Indonesia adalah seluruh pelosok tanah air, dari Sabang-Merauke, dari Miangas-Pulau Rote. Oleh karena itu, pembangunan berorientasi Indonesia sentris yang dapat dinikmati semua warga negara. Keberhasilan Indonesia berkat usaha semua pihak, mulai dari seluruh lapisan masyarakat. “Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk optimis dan bekerja keras. Dan saya siap memimpin lompatan kemajuan Indonesia,” ungkapnya.
Presiden Jokowi menekankan agar mengantisipasi adanya tantangan perubahan jaman. Banyak negara bersaing untuk meningkatkan investasi di negara masing-masing. Revolusi 4.0 menciptakan sejumlah perubahan, baik positif maupun negatif. Dampak positif yang mumcul memunculkan banyak jenis pekerjaan baru. Revolusi industri juga membawa ancaman terhadap kearifan lokal, sopan santun dan budaya luhur. “Meski demikian, bangsa Indonesia tidak takut persaingan dan terbuka. Meski demikian, tetap mewaspadai berbagai ancaman yang mengancam ideologi dan keutuhan NKRI,” tegasnya.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menghendaki adanya strategi baru yang diciptakan untuk bersaing. Lebih cepat dan lebih baik dibandingkan negara lain. Dalam pembangunan negara Indonesia harus didukung dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan. “Kita butuh SDM unggul berhati Indonesia berideologi Pancasila. Yang mampu menciptakan berbagai inovasi yang mampu membuka jalan lain demi kemajuan Indonesia,” seru Presiden Jokowi.
Berbagai potensi dan SDA yang melimpah harus dikelola lebih maksimal. Pemerintah akan melakukan hilirisasi industri untuk mengelola SDA. Tujuannya untuk menekan impor dan meningkatkan ekspor ke luar negeri. “Kita harus berani ekspansi untuk membanjiri pasar regional maupun internasional. Kita harus mempunyai reputasi unggul di luar negeri,” tegasnya.
Bonus demografi bangsa Indonesia, lanjut Presiden Jokowi, menjadi modal untuk menciptakan lompatan kemajuan yang signifikan dengan didukung kualitas pendidikan yang tinggi. Pendidikan yang juga mengakar pada nilai-nilai luhur dan tetap berpikir kritis.
Selain itu, perlu adanya perubahan terhadap regulasi yang tumpang tindih, yang menghambat lompatan kemajuan. Regulasi yang ada harus memberikan rasa aman dan memudahkan warga negara.
Presiden RI ke-7 ini menekankan efisiensi dan efektivitas dalam kinerja. Tidak perlu melakukan kunjungan kerja yang tidak perlu. Di samping itu, eksekutif harus bisa cerdas memanfaatkan kemajuan teknologi yang telah berkembang. Realisasi anggaran bukan dari besaran anggaran yang dikeluarkan. Tetapi diukur dari kualitas pelayanan kepada masyarakat dan dampak positif di masyarakat. “Aggaran negara harus didedikasikan untuk masyarakat, tegasnya. Presiden Jokowi juga menegaskan tidak ada kompromi kepada siapapun yang mengancam ideologi, kedaulatan dan keutuhan NKRI. (Imm/MCT)