Detikkasus.com | Provinsi Kalbar Kabupaten Sintang -, Bupati Sintang Jarot Winarno mengunjungi Desa Mungguk Lawang Kecamatan Ketungau Tengah pada Jumat, 22 Juni 2018 untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan Kantor Desa Mungguk Lawang dan menghadiri gawai syukuran setelah panen padi. kehadiran orang nomor satu di Bumi Senentang itu juga dimanfaatkan masyarakat Mungguk Lawang untuk berkeluh kesah tentang banyak hal.
Bupati Sintang dihadapan ratusan masyarakat yang berkumpul di halaman SDN 19 Betung menyampaikan sepakat bahwa adat istiadat harus kita lestarikan bahkan kita kembangkan menyesuaikan dengan perkembangan jaman saat ini. “saya sudah ratusan kali menghadiri gawai. Untuk itu, saya mendorong agar gawai yang kita laksanakan terus memberikan makna buat kehidupan kita sekarang ini. kita memiliki kearifan lokal dan potensi yang luar biasa” terang Bupati Sintang.
“Saya mendengar di Desa Mungguk Lawang ini memiliki ada potensi wisata seperti batu kumang dan benteng portugis. kalau kita berjalan ke atas bukit, bahkan bisa melihat sungai Kapuas. untuk itu, saya mendorong pemerintahan desa membentuk BUMDes yang salah satunya mengembangkan potensi wisata tersebut. tidak ada obyek wisata yang didatangi orang kalau aksesnya tidak baik. kami akan dorong akses yang baik kalau potensi wisatanya sudah mulai digarap dengan baik. kami akan rencanakan dan bangun konektivitas desa Mungguk Lawang dengan desa sekitar. 70 persen BUMDes yang berkembang juga karena mampu mengelola potensi wisata. kami juga terus berjuang membangun jembatan ketungau II di Merakai. rangka baja sedang kita upayakan. mudah-mudahan 2019 sudah bisa digunakan” tambah Bupati Sintang.
“Saya juga menginginkan agar generasi muda Mungguk Lawang terus bersekolah. kalau sudah selesai sekolah, kembalilah ke desa. Sintang itu besar bukan karena obor raksasa di Kota Sintang, tetapi karena lilin pembangunan yang ada di desa-desa. saya harus datang ke sini karena untuk menghimpun informasi yang akurat untuk menyelesaikan sengketa batas yang ada di desa ini. Pemkab Sintang sudah resmi menolak batas yang sudah ditentukan oleh konsultan Kemendagri khusus tentang batas Sintang dengan Kapuas Hulu di Mungguk Lawang. kami sudah minta batas tersebut ditinjau kembali. Mudah-mudahan persoalan batas ini segera selesai. terkait sengketa batas dan akan dilaksanakannya pilkades di Mungguk Lawang, saya minta masyarakat tetap tenang dan damai. kita ini bersaudara” Pinta Bupati Sintang
Saat dialog, Tri Ayuni salah satu warga Landau Temiang meminta agar Pemkab Sintang memperbaiki jalan dari Landau Temiang menuju Mungguk Lawang. Lipitius Ketua BPD Mungguk Lawang menyampaikan terima kasih karena permintaan masyarakat memperbaiki akses jalan dari Mungguk Lawang menuju Padu Kumang sudah direspon oleh Pemkab Sintang. “kami minta supaya persoalan batas dengan Desa Kenepai Kompleks bisa segera diselesaikan. kami merasa tidak nyaman dengan berlarut-larutnya masalag ini” terang Lipitius.
Budi Tokoh Pemuda Mungguk Lawang mengharapkan investor perkebunan bisa menampung lebih banyak tenaga kerja lokal sesuai MoU perusahaan dengan masyarakat saat pertama kali memulai investasi. “cari kerjaan saat ini susah. karet harganya rendah, kerja cari emas dilarang, bakar ladang dilarang” terang Budi.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Sintang menegaskan sampai saat ini belum pernah terjadi di Sintang, yang mana orang bakar lahan ditangkap. “hanya saja, saya minta kalau mau bakar ladang, harus melakukan tiga hal yakni lapor dulu pemeriintahan desa, lakukan dengan gotong royong, jangan bakar dua hektar sekaligus dan perhatikan jam membakarnya. saya paham dengan membakar ladang berfungsi untuk pupuk dan mengurangi tingkat keasaman tanah. ke depannya, kita akan coba berladang tanpa membakar. lokasi cukup dibersihkan tetapi Pemda harus siapkan pupuknya” terang Bupati Sintang menjawab keluhan masyarakat. Bapak Ibu, dialog singkat ini memang tidak mampu menjawab semua pertanyaan yang ada. tetapi kalau pas main ke Kota Sintang. mampirlah ke Pendopo Bupati. Mari kita berdiskusi dan bertukar pikiran” jawab Bupati Sintang mengakhiri
(Humas Setda Sintang)
Publish : Alex