Jatim | Detikkasus.com, 26/9/28, Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Sidoarjo terbilang tinggi terbukti dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo yang menyebutkan ada sebanyak 2.825 orang pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Sidoarjo. Tingginya kasus tersebut membuat Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah SH,M.Hum sangat prihatin.
Keprihatinannya diungkapkan dalam sambutannya saat membuka Grand Final Pemilihan Putra Putri Duta Peduli AIDS Kabupaten Sidoarjo di Amphitheater Pazkul KNV Sidoarjo, Sabtu malam, (22/9).
Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah mengatakan penyakit HIV/AIDS sampai saat ini masih menjadi ancaman. Sejak dketahui pertama kali ditahun 1981, penyakit tersebut masih belum ditemukan obatnya. Bahkan ia katakan, WHO melabeli penyakit tersebut sebagai penyakit paling mematikan dalam sejarah kehidupan manusia. Hal tersebut terbukti ditahun 2005 ada sekitar 2,4 juta sampai 3,3 juta orang didunia meninggal dunia akibat virus tersebut. 570 ribu diantaranya di idap anak-anak.
Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah juga meminta semua pihak ikut menanggulangi penyebarannya. Semua pihak diharapkan bersama-sama mencari solusi dalam menyelamatkan generasi penerus bangsa. Dengan kepedulian bersama ia berharap kasus HIV/AIDS di Kabupaten Sidoarjo tidak akan meningkat.
Beliau juga berpesan kepada masyakat untuk tidak menjauhi penderita HIV/AIDS. Ia katakan jauhi virusnya bukan penderitanya, serta juga berpesan kepada penderita untuk selalu memeriksakan dirinya. Ia juga meminta untuk selalu mengkonsumsi obat untuk memperlambat perkembangan virus tersebut.
Dalam kesempatan tersebut penyalagunaan Narkoba menjadi salah satu penyebaran virus HIV. Pemakaian jarum suntik secara bergantian yang kerab digunakan pemakai Narkoba menjadi pemicunya. Oleh karenanya ia meminta generasi muda untuk menjauhi Narkoba. Kepada Duta Peduli AIDS Sidoarjo yang terpilih nantinya ia berharap dapat menjadi pioner dan penggerak pencegahan virus mematikan tersebut.
Sementara itu penanggung jawab kegiatan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Djoko Supriyadi mengatakan kegiatan,Pemilihan Putra Putri Duta Peduli AIDS Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu program kerja instansinya. Tujuannya untuk mengajak pemuda pemudi peduli akan bahaya HIV/AIDS.
Djoko berharap peran serta pemuda pemudi Sidoarjo dapat menangkal peredaran virus tersebut.
“Kita ingin mempersiapkan generasi muda yang tangguh dan tanggap terhadap lingkungannya dalam menangkal hal-hal yang bersifat negatif,”ucapnya.
Djoko Supriyadi juga menambahkan dalam kegiatan Pemilihan Putra Putri Duta Peduli AIDS Kabupaten Sidoarjo sudah dimulai sejak bulan Juli 2018. Dimulai dari pendaftaran dan dilanjutkan dengan seleksi yang dimulai tanggal 1 September kemarin.
“Malam hari ini adalah malam puncak grand final Pemilihan Putra Putri Duta Peduli AIDS Kabupaten Sidoarjo,”ujarnya.
Perlu diketahui ada 20 finalis pada grand final Pemilihan Putra Putri Duta Peduli AIDS Kabupaten Sidoarjo. Sepuluh laki-laki dan sepuluh perempuan. Nantinya akan dipilih lima pasang sebagai juaranya. Mulai juara 1 sampai 3 serta juara favorit dan juara kategori berbakat putra dan putri.
Juara pertama sebagai Duta Peduli AIDS Kabupaten Sidoarjo disandang oleh M. Alifiano yang berpasangan dengan Aliyya Zara. Juara kedua disandang Armanda Lukita yang berpasangan dengan Ataya Shafa. Sedangkan juara ketiga diberikan kepada Kristian Rizky dengan menggandeng Anum Intan.
Untuk juara favorit di raih oleh Moch. Rafqy dan Helena Cornelia sedangkan juara berbakat putra diraih Happy Ravhael dan berbakat putri diraih Erila Setya. Sul/eka