Tanah Datar | Detikkasus.com – Memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional, Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Geraktin) Sumatera Barat gelar Jalan Santai dan Sosialisasi Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) yang diikuti lebih dari 300 penyandang tuna rungu se Sumatera Barat, diLapangan Cindua Mato, Batusangkar, Minggu (23/9).
Dibuka langsung Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi didampingi Ny. Emi Irdinansyah, ia berharap acara tersebut dapat mengingatkan masyarakat, bahwa penderita tuna rungu punya hak kesejahteraan yang sama dengan masyarakat lainnya.
Selain itu Acara yang mengangkat tema “Dengan Bahasa Isyarat Semua Terlibat” agar masyarakat lebih jauh mengenal penyandang tuna rungu yang diketahui membutuhkan penanganan khusus dalam cara berkomunikasi.
“Terima kasih kepada Gerkatin Sumatera Barat telah mengadakan acara di Tanah Datar yang disebut sebagai daerah pertama menjadi tuan rumah di Sumatera Barat dalam perayaannya. Hendaknya ini dapat mewakili keinginan kita semua bahwa penyandang tuna rungu mempunyai hak sama dengan masyarakat pada umumnya,” ujar Bupati.
Tak hanya itu Bupati mengatakan bilamana acara kembali terlaksana di Tanah Datar ditahun berikutnya, untuk lebih melibatkan seluruh komunitas terkait peyandang Dissabilitas selain Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) dan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) serta Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (GERKATIN) yang ada di Kabupaten/Kota Sumatera Barat, hingga nantinya dapat dipersiapkan dengan matang sebagaimana mestinya.
“Selamat Datang di Tanah Datar, nikmatilah suasananya setelah selesai berkegiatan disini,” tutup Irdinansyah Tarmizi sembari mempraktekan bahasa Isyarat dihadapan para penyandang tuna rungu yang dijawab suka cita oleh seluruh peserta Jalan Santai dan Sosialisasi Bisindo itu.
Sebelumnya, Ketua Geraktin Sumatera Barat Ferinaldi melalui penerjemahnya mengatakan acara ini serentak diperingati di seluruh dunia yang bertujuan agar tak ada lagi diskriminasi penyandang disabilitas khususnya tuna rungu dimana pun berada.
“Peserta berasal dari Kabupaten/Kota diseluruh Sumatera Barat bahkan ada beberapa yang berasal luar Sumatera Barat seperti Riau untuk mensosialisasikan bahasa isyarat melalui gerakan Jalan Santai dan Sosialiasi Bisindo, semata-mata hanya untuk mencegah diskriminasi terhadap penyandang Dissabilitas,” ujarnya.
Ia pun menambahkan bahwa Gerkatin terbuka untuk semua penderita tuna rungu berumur 17 tahun ke atas yang nantinya akan dibina oleh pembimbing yang berkompeten dibidangnya sehingga kedepannya para peyandang tuna rungu menjadi kader bahasa isyarat bagi tuna rungu lainnya.
Seirama dengan itu, ketua DPC PPDI Tanah Datar Meryanto mendukung terlaksana acara tersebut, yang secara langsung dapat menambah percaya diri seluruh peyandang Dissabilitas baik tuna rungu maupun penyandang disabilitas lainnya.
“Melalui acara ini kami buktikan bahwa kekurangan fisik tidak dapat menghalangi kami untuk memberikan dorongan dan semangat kepada Dissabilitas lainnya. Haparan kami kedepannya supaya apa yang menjadi masalah umum, menimpa peyandang Dissabilitas dapat segera terselesaikan,” ujarnya.
Selanjutnya, gerak jalan santai pun dimulai dari Lapangan Cindua Mato hingga berakhir di Indo Jolito yang dilanjutkan dengan pembagian cindera mata oleh Bupati Tanah Datar. (Yt/rhn)