PONOROGO Idetikkasus.com – 10 Kasus Baru Covid -19, RSUD Mulai Penuh, Menyusul 1 temannya yang lebih dulu dinyatakan positif Covid -19, hari ini 6 orang santri Pondon Pesantren Gontor 2 dinyatakan positif Covid -19. Informasi ini telah di sampaikan oleh Bupati Ponorogo melalui pesannya, Rabu (8/7/2020).
Pasien ini berasal dari berbagai daerah, antara lain, 2 orang dari Makassar (Sulawesi Selatan), 1 orang dari Manado (Sulawesi Utara), 1 orang dari Banjar (Kalimantan Selatan), 1 orang dari Ternate (Maluku Utara), 1 orang dari Gowa (Sulawesi Selatan).
“Mereka datang ke Ponorogo sekitar 3 minggu yang lalu, ke Ponorogo untuk melakukan ujian masuk pondok Gontor. Mereka datang dengan membawa surat keterangan kesehatan tapi tanpa disertai hasil rapid test. Saat pengumuman penerimaan, mereka dinyatakan diterima di Pondok Gontor Cabang Ternate. Untuk persyaratan perjalanan ke Ternate, tangal 2 Juli mereka melakukan pemeriksaan RDT dan dinyatakan reaktif, dan setelah dilakukan pemeriksaan PCR hari ini dinyatakan positif. Selanjutnya mereka akan diisolasi di RSUD Dr. Harjono,”Terang Bupati Ipong.
Selain 6 kasus tersebut, Lanjut Bupati Ipong, terdapat juga 4 kasus tambahan positif lainnya, antara lain, Perempuan, usia 20 tahun, berasal dari Joresan (Mlarak). Dia adalah anak dari pasien konfirm no. 46 yang sudah meninggal. Setelah bapaknya meninggal, Dinkes melakukan tracing terhadap kontak eratnya, dan hari ini anak perempuannya dinyatakan positif. Sementara 2 anggota keluarga yang lain hasil pemeriksaan PCR belum keluar.
Anak Perempuan, 9 tahun, alamat Patihan Kidul (Siman). Dia adalah anak dari pasien no. 49, bagian dari hasil tracing kasus Ronowijayan. Perempuan, usia 27 tahun, asal Bedrug (Pulung). Dia adalah petugas CS di Bandara Juanda Surabaya. 2 minggu yang lalu datang ke Ponorogo. Tgl 3 Juli melakukan RDT untuk mau kembali ke Sby dan didapatkan hasil reaktif. Hari ini keluar hasil PCR positif. Saat ini sedang dilakukan tracing kontak erat. Perempuan, usia 25 tahun, asal Lengkong (Sukorejo). Dia melakukan pemeriksaan PCR atas permintaan sendiri untuk keperluan pergi ke Papua, dan hasilnya hari ini dinyatakan Positif . Saat ini sedang dilakukan tracing kontak erat.
“Dengan kejadian ini, marilah kita semua mengambil pelajaran dan hikmah. Utamanya bagi pesantren – pesantren lain, ternyata rapid test sangat penting untuk dilaksanakan sebagai screening / deteksi awal status Covid -19 dari masing-masing santri, ustadz ataupun penghuni pondok lainnya. Surat keterangan sehat tanpa disertai rapid test tidak mampu menunjukkan bahwa terindikasi ada infeksi Covid -19 atau tidak dalam tubuh seseorang. Hampir semua penemuan kasus positif diawali dengan rapid test, jadi penting sekali rapid bagi siapapun yang datang dari zona merah.Terbukti juga dengan 80 persen yang terkonfirmasi positif di Ponorogo sa’at ini datang dari zona merah.
“Teruntuk masyarakat Ponorogo pada umumnya, nampaknya sa’at ini penambahan kasus semakin banyak. Rumah Sakit mulai penuh sehingga hari ini sudah ada pasien konfirm yang dipindahkan ke rumah karantina. Mari semakin waspada, Mari saling menjaga, Mari saling mengingatkan, Lakukan protokol kesehatan sebagai budaya sehari – hari. sering cuci tangan pakai sabun, pakai masker ketika berada di tempat umum dan berinteraksi dengan orang lain, jaga jarak minimal 1 meter sa’at berinteraksi dengan orang lain, tingkatkan imunitas tubuh dengan olahraga, gembira, berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Data kasus covid19 di Kab. Ponorogo per hari ini, Total = 66, sembuh = 32, isolasi RS = 29, isolasi mandiri = 2, meninggal = 3. ,”Tandasnya. (Han/Anang Sastro).