Sayangnya, enggan komentar
Tanjab Barat l Detikkasus.com – Kinerja pemerintahan kabupaten tanjab barat bupati Anwar Sadat dan wakil bupati Hairan selaku pemimpin kabupaten Tanjung Jabung Barat di pertanyakan.
Pasalnya, Bupati Anwar Sadat di konfirmasi usai kegiatan Sosialisasi Program Pengendalian Gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI) di Ruang Paripurna DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat,di tanyakan tindak lanjut soal temuan membekak senilai Rp 42 M lebih dari tahun 2015 sampai 2022 tidak merespon apa yang di komfirmasikan awak media liputan tanjab barat ,seakan akan diduga pilih bungkam dari pada berikan komentar ,ada pun jawaban yang di pertanyakan dalam komfirmasi ,bupati malah melemparkan ke wabup Hairan.
“Itu pak Wabup lah tidak tau saya,”ucap bupati serayak pergi meninggalkan awak media.
Senada Wabup Hairan di pertanyakan hal sama engan juga memberikan komentar malah memilih bungkam sampai berita ini diterbitkan.
Sementara sebelumnya sekda tanjabbarat Agus Sanusi di konfirmasikan terkait hal sama berani berikan komentar bahkan sekda membenarkan temuan 42 M ini.
Lanjutnya Informasi tersebut kata sekda di terima dari LHP BPK yang belum ditindak lanjuti dari tahun 2005 sampai 2022, sekitar 42 Milyar.
Menurut salah satu nara sumber saat Bimtek bagi Pengawas Lapangan yang lalu, apabila tidak segera ditindaklanjuti, sampai dengan batas tertentu, maka opini yg diberikan oleh BPK terhadap LKD selanjutnya bisa menjadi WDP, untuk lebih jelasnya, secara teknis dapat ditanyakan kepada Inspektorat pemkab tanjab barat,”beber sekda kepada media ini berapa waktu lalu.
(BEN)