Detikkasus.com | Cirebon.
Haul Pangeran Sutajaya dan Pangeran Pengantin tahun ke V berlangsung di kediaman Elang rayi Fajarudin/Astana Krapyak (Makam Pangeran Sutajaya) Gebang Sabtu 23/11/2019 pukul 08:00 wib.
Di hadiri beberapa tokoh dan unsur Masyarakat seperti H.Tarmadi S.H ketua FKWSG (Forum Komunikasi Warga Sutajaya Gebang) serta selaku ketua penyelenggara acara,Imron Rosyadi (Bupati Cirebon),Hasto Kristiyanto (Sekjen PDIP),Dr.Ahmad Opan Syafari Hasim M.Hum sebagai peneliti keturunan/sejarah,Pangeran Patih M Chodiron perwakilan dari (Keraton Kanoman Cirebon),serta tokoh dari unsur pemerintah dan Masyarakat lainnya yang turut mendukung acara Haul Pangeran Sutajaya dan Pangeran pengantin tahun ke V (Ustad Ujang Bustami sebagai ketua umum Banser Cirebon,kuwu seluruh Kecamatan Gebang dan FORKOCI GBK)
Dalam sambutannya H.Tarmadi S.H mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada semua unsur dan lapisan Masyarakat Gebang atas dukungan dan partisipasinya dalam memperingati Haul Pangeran Sutajaya dan Pangeran Pengantin di tahun ke V,dengan adanya acara Haul Pangeran Sutajaya dan Pangeran Pengantin dirinya berharap dapat membawa berkah bagi Masyarakat Gebang dan sekitarnya sebagai bentuk sikap menghormati para leluhur dalam memperjuangkan agama Islam serta menjadikan leluhur sebagai suri tauladan dalam menjalankan kehidupan.
Imron Rosyadi (Bupati Cirebon) menambahkan acara Haul ke V Pangeran Sutajaya dan Pangeran Pengantin adalah bentuk dan sikap kearifan lokal umat Islam,mengingat banyaknya peninggalan pra sejarah di kabupaten Cirebon salah satunya situs dan peninggalan Pangeran Sutajaya dan Pangeran Pengantin yang perlu di lestarikan sebagai warisan para ulama dalam menyebarkan agama Islam dan memperjuangkan kemerdekaan Negara Indonesia dalam melawan penjajah.
Selain mempererat silahturahmi antara umat Islam,acara Haul Pangeran Sutajaya dan Pangeran Pengantin adalah sebagai bentuk dan sikap dalam menghormati para leluhurnya layaknya seoarang anak yang menghormati orang tuanya,selama sikap dan adat tersebut tidak melanggar ajaran agama maka tradisi seperti ini sudah sepantasnya mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat untuk menjadikan situs dan peninggalan Pangeran Sutajaya dan Pangeran Pengantin sebagai destinasi wisata dan cagar budaya nasional.
Mengingat begitu bebas masuknya kecanggihan teknologi media sosial/Gadget di era modernisasi yang bisa melunturkan keimanan umat Islam dan memusnahkan adat,tradisi dan budaya serta melupakan sejarah,maka dengan adanya acara seperti ini umat Islam diharapkan kembali mendekatkan dirinya kepada sang pencipta sebagai mana yang di ajarkan Rosulalloh kepada para leluhur umat Islam salah satunya (Pangeran Sutajaya dan Pangeran Pengantin) serta menjaga dan melestarikan budaya bangsa Indonesia.
Setelah menjelaskan maksud dan tujuan acara Haul Pangeran Sutajaya dan Pangeran pengantin rombongan berjalan menuju makam Pangeran Sutajaya untuk melakukan sekar dan tawasul bersama sebelum ramah tamah ke Lima desa dengan iring-iringan pasukan berkuda dan kirab budaya dari kesenian Burok dari desa Gebang.
Kami selaku panitia bangga dengan meriah dan sukses nya acara ini,selain dapat memenuhi keinginan Masyarakat Gebang menjadikan makam dan peninggalan Pangeran Sutajaya dan Pangeran pengantin menjadi situs bersejarah umat Islam kami berharap situs dan peningalan pusaka Pangeran Sutajaya mampu menjadi salah satu destinasi wisata agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Gebang dan sekitarnya.
Dengan dukungan Masyarakat dan semua unsur pemerintahan desa,kecamatan dan Bapak Bupati Cirebon (Imron Rosyadi) yang hadir di acara ini,kami semakin yakin Pemerintah pusat (Dinas Pariwisata) dalam waktu dekat akan mendukung penuh dan segera menjadikan situs Pangeran Sutajaya dan Pangeran Pengantin ini resmi sebagai destinasi wisata dan cagar budaya dalam melestarikan peninggalan sejarah,agar acara Haul Pangeran Sutajaya dan Pangeran Pengantin setiap tahunnya dapat berjalan dengan lebih baik lagi,ungkap Heri Maulana (Sekertaris FKWSG) kepada awak media jejakkasus.
(Wahyudin)