Bojonegoro – Detikkasus.com – Pemkab Bojonegoro dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjalin kerjasama sebagai upaya peningkatan mitigasi bencana. Kesepakatan kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dan Sekretaris Utama BMKG Ir. Dwi Budi Sutrisno. MoU digelar Senin (5/12/2022) di Ruang Rapat BMKG, Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menyampaikan bahwa hingga saat ini, Pemkab Bojonegoro telah melakukan beberapa langkah di bidang kebencanaan. Diantaranya melalui pembangunan sarana dan prasarana (sarpras) yang mampu meminimalisir dampak banjir yang sering terjadi tiap tahun.
“Kedepan, dalam rancangan pembangunan daerah, Pemkab berupaya menyiapkan beberapa sektor dengan matang terhadap persoalan di Bojonegoro, khususnya sektor mitigasi bencana. Salah satu upaya kami yaitu turut melibatkan BMKG dalam penanggulangan kebencanaan,” ujar Bupati Anna.
Bupati yang dikenal sebagai Ibu Pembangunan Bojonegoro ini juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas dukungan langsung BMKG kepada Pemkab Bojonegoro dalam upaya mitigasi bencana banjir yang sering terjadi.
Bu Anna sapaan akrabnya, juga berharap dapat memperoleh bimbingan langsung dalam mempersiapkan upaya penanggulangan banjir melalui program pembangunan Pemkab Bojonegoro.
Sementara itu, Sekretaris Utama BMKG Dwi Budi Sutrisno menyambut baik koordinasi dan konsolidasi yang dilakukan antara Pemkab Bojonegoro dengan BMKG. Pihaknya menyatakan siap mendukung program pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana.
“Kami telah menyiapkan sistem informasi aktual dimana dapat diakses semua pihak. Selanjutnya kita siapkan SDM yang kompeten dan sarana dan prasarana pendukung lainnya untuk menunjang upaya mitigasi bencana. Seperti SLCN dan AWS yang realtime untuk pemanfaatan update cuaca serta pendukung sektor pertanian dan perkebunan juga,” ungkap Dwi Budi Strisno.
Acara MoU sendiri diselenggarakan sebagai upaya penanggulangan dini kebencanaan di Bojonegoro. MoU ini memfokuskan pada beberapa hal diantaranya :
1. Pemanfaatan data informasi meteorologi dalam penanggulangan banjir Kab. Bojonegoro.
2. Upaya prediksi cuaca dipadukan dengan pengelolaan lingkungan dan SDM baik melalui penghijauan hingga SLCN (Sekolah Lapang Cuaca Nelayan).
3. Perencanaan alat AWS (Automatic Weather Station) untuk pengumpulan data cuaca secara otomatis dan realtime.
4. Panduan langsung perencanaan pembangunan guna penanggulangan bencana.
Dalam kesempatan ini hadir pula Kepala Pusat Meteorologi Publik, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami, Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah III, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Tanjung Perak, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Jawa Timur, Kepala Stasiun Geofisika Kelas II Pasuruan, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Tuban, Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Nganjuk, dan Kepala BPBD Kabupaten Bojonegoro serta OPD terkait.
(Andri)