Detikkasus.com | Bojonegoro
Bupati Anna Mu’awanah mengaku di wilayah Bojonegoro ada 138 orang yang tersebar di 107 Desa/Kelurahan se Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur positif terjangkit virus HIV(human Immunodeficiency Virus) yakni virus yang merusak sistem kekebalan tubuh.
“Dari data itu ada 3 PNS yang positif. Itu data yang tampak dan dimungkinkan bisa bertambah, karena banyak yang belum terdata.” beber Anna, saat rapat dengan pendapat terkait Penyebaran Penyakit Masyarakat (Pekat).
Ia mendapatkan laporan data tersebut dari Dinas Kesehatan. Oleh sebab itu, beberapa Minggu lalu dia bersama OPD terkait melakukan razia dibeberapa tempat hiburan malam (cafe).
“Itu alasannya saya melakukan razia. Menurut saya jumlah itu sudah masuk ambang batas kekhawatiran.” kata Anna, di ruang jamuan makan rumah Dinas Bupati.
Anna menyebut, dari jumlah itu banyak menyerang kalangan usia produktif, bahkan ada anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar yang terkena, karena tertular dari orang tuanya.
Guna mengantisipasi penyebaran yang lebih luas lagi di wilayahnya, ia akan terus merazia tempat-tempat hiburan malam dan prostitusi yang ada di dalam dan pinggiran kota.
“Razia itu mendadak.” ujar Anna, Senin (24/11/2019) malam, “masalah ini mari kita tangani bersama dengan cara pencegahan tadi, dan pengobatan rutin.”
Kata Anna, dari hasil investigasi dan razia yang dilaksanakan diberapa tempat banyak pemandu lagu cafe yang berasal dari luar Kota Bojonegoro.
“Kalau hanya sekedar jadi pemandu lagu banyaklah orang di sini yang bisa. Maaf, maaf ya!! Ini ada indikasi Human Trafficking (perdagangan manusia) lintas provinsi.” tutup Anna.
Senada dengan Bupati, Sekda Nurul Azizah, menyampaikan tindakan yang dilakukan bupati merupakan tindakan preventif juga kuratif demi kebaikan Kota Ledre yang lebih baik lagi.
Bahkan pihaknya akan menerbitkan SK Bupati tentang tim penyebaran Pekat (Penyakit Masyarakat) guna mengantisipasi penyebaran virus HIV.
Ia mengajak kerjasama semua pihak supaya penyebaran penyakit ini dapat diminimalisir. “Mari kita perangi penyakit ini.” ajak Nurul. (Imm/sumber*).