Detikkasus.com | Kaur – Bengkulu, Bukit kayangan siapa yang tidak paham apalagi masyarakat desa Sumber Harapan,Muaradua,Air Palawan,Kulik Sialang Kecamatan Nasal.
Desa-desa yang di sebutkan di atas sudah pasti masyarakat nya sangat paham bahwa bukit kayangan sebagai central sumber air untuk kehidupan yang patut di lestarikan/di lindungi.
Ironisnya kerusakan Bukit kayangan dengan kemiringan di tapsir di atas 45 derajat sudah nampak di pandangan mata kita hal itu di sebabkan perusahaan membuat teras atau tapak kuda untuk penanaman kelapa sawit.
Asumsi masyarakat hal itu terjadi akibat kurang pengawasan dari Dinas LHK Bengkulu,masyarakat tidak yakin kalau pembukaan lahan itu tidak di ketahui BPN Bengkulu maupun BPN Kaur,lantas masyarakat mempertanyakan mengapa toh hal itu tetap terjadi dan sawit tumbuh subur di lokasi puncak Bukit Kayangan,kalau mau melihat dengan nyata persis dari jalan rabat beton desa Kulik Sialang yang di bangun menggunakan anggaran dana desa (APBN) 2017.
Pertanyaan nya bagaimana BPN Bengkulu dengan BPN Kaur membuat pemetaan lokasi Bukit Kayangan,apakah Bukit Kayangan di anggap medan yang rata bukan medan bukit…? Di ketahui lahan itu lahan hutan batas beberapa desa,siapakah yang mengeluarkan surat pengukuran lahan bukit kayangan sebagai hutan desa atau hutan adat/hutan marga….?
Pimpinan perusahaan PT.Ciptamas Bumi Selaras bapak Ifan Roy dengan Bapak Ufoyo hingga berita di angkat belum dapat di kompirmasi awak media online detikkasus.com (Resa).