BUKA LKK PMKRI, JAROT MINTA KADER PMKRI PERSIAPKAN DIRI MENUJU INDONESIA EMAS 2045.

 

Detikkasus.com | Provinsi Kalbar Kabupaten Sintang –  Bupati Sintang dr. Jarot Winarno, M.Med.PH menghadiri sekaligus membuka kegiatan Latihan Kepemimpinan Kader (LKK) Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) cabang Sintang Santo Agustinus di Bangsal Sebeji Jl. Teluk Menyurai Sintang Jumat pagi (1/6/18).

Jarot mengatakan selaku pemerintah sangat memberikan dukungan dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan latihan kepemimpinan kader PMKRI Sintang ini, karena ia menilai kegiatan ini sangat penting untuk mempersiapkan generasi muda di masa mendatang terlebih untuk menuju Indonesia Emas 2045 yakni tepat 100 tahun atau satu abad Indonesia Merdeka.

“sebelum menuju Indonesia Emas 2045 itu ada 3 tantangan yang harus kita lewati yakni yang pertama kita memasuki yang namanya masyarakat ekonomi asean atau MEA dimana tidak ada batasan lagi arus barang, arus orang, arus tenaga kerja antara negara-negara asean” kata Jarot.

Untuk itu jelas Jarot bahwa dalam menghadapi MEA tersebut sejak sekarang kita harus mempersiapkan diri terutama bagi para generasi muda agar selalu menjadi SDM yang terlatih,berkualitas, unggul dan mampu berkompetisi.

Baca Juga:  Hadiri Pelepasan Siswa SMP N 1 , Ini Pesan Kapolsek Kelam Permai.

“dimana nanti kalau bandara tebelian semakin majun anti di simpang pinoh kita tidak bisa menolak misalnya orang kuching mau buka salon atau usaha lain dikawasan tersebut kita juga nda bisa larang, begitu juga sebaliknya kalau kita mampu misalnya kita buka praktek dokter di tempat mereka pun boleh, ya seperti itu lah yang dinamakan MEA tidak ada batasannya, sehingga kita harus mempersiapkan diri, kalau nda kita akan kalah saing” jelas Jarot.

Yang kedua lanjut jarot bahwa mulai tahun 2020 atau dua tahun lagi Indonesia akan memasuki bonus demografi yakni di mana jumlah masyarakat Indonesia yang produktif usia 15-64 tahun berjumlah hingga 64%. “dimana lebih banyak manusia Indonesia produktif yang dengan mudah menanggung beban manusia yang belum produktif usia di bawah 15 tahun, atau yang tidak produktif lagi usia di atas 64 tahun, namun dengan catatan kalau seluruh usia produktif tadi betul-betul produktif sehingga itulah yang menjadai bonus demografi bagi negara kita” papar Jarot.

Baca Juga:  Bhabinkamtibmas Desa Tembok Terus Melaksanakan Kunjungan Kepada Warga Binaannya

Tetapi kata Jarot hal itu akan menjadi beban negara apabila yang usia produktif tersebut tidak produktif. “sabagai contoh adik-adik mahasiswa ini yakni selesai kuliah nanti belum mendapatkan pekerjaan atau pengangguran yang di kelompokkan dalam pengangguran muda sehinga jadi beban negara” ujar Jarot.

Yang ketiga jelas Jarot, dua tahuan sebelum Indonesia Emas 2045 telah di lakukan analisis bahwa di dunia ini energi fosil akan mulai habis, minyak bumi mulai berkurang, batu bara mulai habis sehingga yang tersedia dibumi nantinya adalah energi hijau atau green energy yang berasal dari alam itu sendiri, sehingga energi ini tidak merusak lingkungan. “nanti di dunia ini yang kaya akan energi hijau itu hanya ada di 3 regional yakni afrika tengah, amerika selatan dan di jambrud khatulistiwa Indonesia” kata Jarot.

Untuk itu tambah jarot, mulai dari sekarang kita harus menjaga hutan, karena kabupaten sintang salah satu yang kaya akan energi hijau karena masuk dalam kawasan garis khatulistiwa, sehingga nanti akan menjadi incaran negara-negara lain di luar Indonesia. “kalau 3 tantangn tersebut bisa kita lewati maka kita akan mencapai generasi emas 2045” Pungkas Jarot.

Baca Juga:  Waka Polres Buleleng di Dampingi Kapolsek TejakulaTinjau Lokasi Tempat Pengungsian di Lapangan Desa Les Kecamatan Tejakula

Sementara itu ketua panitai kegiatan Latihan Kepemimpinan Kader (LKK) Perhimpinan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) cabang Sintang Gorgerius Edo mengatakn kegitan tersebut di langsungkan selama 3 hari yaki 1-3 juni 2018 dengan total jumlah peserta 46 orang yang berasal dari cabang sintang, cabang Pontianak, cabang Melawi, cabang Sungai Raya, cabang Ketapang dan cabang Palangkaraya. “kegiatan ini merupakan kegiatan Pendidikan terakhir di internal PMKRI di tingkat cabang setelah lulus jenjang pendidikan masa penerimaan anggota baru dan masa bimbingan dengan tujuan untuk kaderisasi benar-benar mengodok anggota PMKRI agar siap dan matang sebagai kader yang betul-betul siap menjadi pemimpin kedepan yang bermoral, bermartabat dan berkarakter” kata Edo.  (Alex)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *