Budaya Minang Warisan Untuk Dunia

Minggu, 15 Oktober 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Provibsi Sumbar – Tanah Datar, detikkasus.com – Motif batik tidak hanya terkenal didaerah Jawa, di Pulau Sumatera terutama Sumatera Barat juga banyak terdapat motif motif lama yang dituangkan kedalam bentuk ukiran, bahkan sudah sejak lama motif motif ini juga terdapat pada ukiran kayu pada rumah gadang diberbagai wilayah di Sumatera Barat.

Hal itu, ternyata menjadi inspirasi bagi salah seorang putra Tanah Datar, Harry Iskandar Wijaya yang menuangkan motif ini ke dalam Motif Batik Minangkabau. Dan ternyata dari hasil kerja keras dan idenya ini akhirnya berbuah manis. Harry raih peringkat satu Nasional pada ajang Minangkabau Fashion Festival Tahun 2017 dengan tema, “Budaya Minang Warisan Untuk Dunia”. Dan untuk motif batik sendiri ia angkat “Eksistensi Motif Minangkabau Tempo Dulu”, kategori Desain Motif Batik Minang. Yang Dilaksanakan Pemprov. Sumbar bekejasama dengan Dekranasda dan Kementerian Pariwisata RI. Jum’at 13 Oktober di Hall JCC Senayan Jakarta.

Baca Juga:  KASAT RESKRIM POLRES PASURUAN DUDUK BARENG WARTAWAN.

Kadis Parpora Tanah Datar Edi Susanto jelaskan via WhatsApp kepada media ini. Pada dasarnya motif yang ada di daratan daerah sudah tumbuh dan berkembang semenjak adat budaya Minangkabau ada pada zaman awal kebudayaan (Prasejarah), hal ini dibuktikan dengan adanya motif pada batu menhir di Kabupaten Lima Puluh Kota, dan daerah lainnya di Sumatera Barat.

Motif mengalami perkembangan  ke zaman klasik hingga modern saat ini, oleh sebab itu motif tersebut perlu untuk dilestarikan dengan melakukan upaya adaptasi dari zaman ke zaman tanpa merusak tatanan motif lama yang telah ada, ucapnya.

Baca Juga:  Anton Sujarwo.SE Terpilih Sebagai Kepala Desa Aliyan.Kecamatan Rogojampi | Detik Kasus Jawa-Bali.

Dan motif ini dibuat sebagai upaya untuk terus meningkatkan eksistensinya agar tak terhapus ataupun berlawanan dengan modernitas zaman saat ini. Secara visual motif ini menggambarkan paduan motif lama yang dimodifikasi dan dipadukan dengan sedikit warna moderen agar memunculkan kesan kekunoan namun kekinian.

Pada bagian tengah motif terdapat Rumah Gadang Kampai nan Panjang yang merupakan Peninggalan Rumah Gadang tertua di Minangkabau yg berumur sekitar 350 tahun dan dibuat tanpa menggunakan paku. Dan inilah yang dituangkan oleh Harry ke dalam motif batik hasil karyanya yang jadi juara satu pada ajang festival bergengsi ini, sebut Edi Susanto.

Sementara itu Harry Iskandar Wijaya yang tinggal di Sawah Luak Jorong Bukit Gombak dan kesehariannya bertugas di BPCB Sumbar Riau, Kepri dan Jambi ini via WA juga menuturkan motif-motif tersebut juga dipadukan dengan motif itiak pulang patang yang dimodifikasi motif siriah gadang, sehingga mempunyai ciri khas tersendiri, ucapnya.

Baca Juga:  PINJAM UANG DI KSU CENTRAL ARTHA GRAHA SEMAKIN MEMBENGKAK.

 

Keikut sertaan hasil karyanya pada iven Minangkabau Fashion Festival yang tergabung pada acara Indonesia Modest Fashion Week ini merupakan hal yang sangat penting baginya, karena karya karya nya dapat berkompetisi ditingkat nasional dan akan lebih dikenal lagi oleh pencinta batik di seluruh Indonesia. Sehingga kita tidak hanya punya songket yang saat ini sudah mendunia, namun kita juga punya batik hasil karya daerah sendiri dengan motif-motif lama yang saat ini mungkin sudah terlupakan, namun kita angkat lagi menjadi sebuah karya seni batik yang unik dan menarik, ulas Harry. (Myy/Irf).

Berita Terkait

Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH) Barisan Pejuang Keadilan Berkomitmen Tegakkan Keadilan
Kondisi Tiang Listrik Rusak, Respon Cepat PLN ULP Kualatungkal segera Kroscek Lokasi untuk Perbaikan
MPW Pemuda Pancasila Jateng Gelar Rakorwil, Seluruh Ketua Bidang dan Ketua MPC Hadir
Peristiwa Naas!! Akibat Angin Kencang Pohon Kelapa Tumbang, Timpa rumah milik warga Pekon Teba Bunuk, Kotaagung Barat.
Warga Berencana Melapor ke Polisi, Diduga Nama dan Tanda Tangan Dipalsukan untuk Kredit di BPR Weleri Makmur
Listrik Hotel Rivoli Kualatungkal Padam saat Acara, Manajement Hotel: Kami berikan Kompensasi Potongan Harga
Adi Setijawan: Apresiasi Keputusan Pemkot Semarang Batalkan Kenaikan E-Restribusi di Pasar Burung Karimata
Dr. H. AM Juma’i SE., MM Ketua FKSB Angkat Bicara Terkait Kenaikan E Retribusi

Berita Terkait

Selasa, 5 November 2024 - 10:54 WIB

Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH) Barisan Pejuang Keadilan Berkomitmen Tegakkan Keadilan

Minggu, 27 Oktober 2024 - 15:23 WIB

Kondisi Tiang Listrik Rusak, Respon Cepat PLN ULP Kualatungkal segera Kroscek Lokasi untuk Perbaikan

Kamis, 24 Oktober 2024 - 06:32 WIB

MPW Pemuda Pancasila Jateng Gelar Rakorwil, Seluruh Ketua Bidang dan Ketua MPC Hadir

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 21:12 WIB

Peristiwa Naas!! Akibat Angin Kencang Pohon Kelapa Tumbang, Timpa rumah milik warga Pekon Teba Bunuk, Kotaagung Barat.

Jumat, 11 Oktober 2024 - 16:39 WIB

Warga Berencana Melapor ke Polisi, Diduga Nama dan Tanda Tangan Dipalsukan untuk Kredit di BPR Weleri Makmur

Berita Terbaru

Berita Terkini

Sujadi Saddat Mangkir Lagi dari Panggilan Ke Dua Bawaslu

Kamis, 7 Nov 2024 - 22:04 WIB