Detikkasus.com | Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten Sintang // Tidak bisa dipungkiri jika ada disekitar kita masih saja ada warga yang belum bisa baca tulis alias buta huruf. Hal ini entah salah siapa, semestinya hal ini adalah tugas kita bersama untuk memeranginya. Namun tidak semua orang yang mau dan bisa bekerja tanpa upah, pasti tidak banyak yang mau dan bersedia untuk melakukannya.
Tapi kita bisa beri acung jempol buat Perwira polisi yang satu ini, yang mau dan sanggup melakukannya. Yaitu Brigadir Nuryadin.SH yang berusaha memberantas buta huruf di salahsatu desa Binaannya.
Brigadir Nuryadin.SH adalah Anggota Polsek Kayan Hilir, Polres Sintang ini secara rutin mengajar warga yang buta huruf. Kegiatan itu dilakukan secara rutin dan sukarela.
Warga yang diajar Polisi muda ini adalah warga Dusun Ragan Desa Karya baru, Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang sebanyak 30 orang. Dan kebetulan Nuryadin adalah Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) didesa tersebut.
“Ketika dikomfirmasi oleh media detikkasus.com. Brigadair Nuryadin.SH mengatakan, “Saya tergerak hati karena tidak rela melihat warga binaan saya yang masih ada belum bisa baca tulis, maka dari itu saya tersentuh hati untuk menyumbangkan sedikit ilmu pendidikan yang saya miliki, untuk mengajari masyarakat yang sudah lansia, agar bisa baca tulis” kata Nuryadin kepada detikkasus.com, Senin (06/8/2018).
Niat mulia Brigadir Nuryadin mendapat dukungan dari Kepala Desa setempat hingga proses belajar mengajar berjalan lancar. Mereka menggunakan rumah masyakat yang kosong untuk dijadikan kelas. Meskipun siswanya belum begitu banyak namun saya tetap semangat mendidik mereka, dan saya juga akan mengundang siapa saja yang mau dan belum bisa baca tulis agar datang dan belajar bersama, Jelas Polisi tamatan Sarjana Hukum itu.
Berdasarkan pantauan media detikkasus.com dilapangan, tempat dan sarana belajar mereka sangat sederhana tidak seperti tempat belajar yang resmi, yang memiliki gedung khusus. Mereka belajar tidak ada meja dan kursi. Mereka belajar secara lesehan, duduk di lantai. Dan tak ada papan tulis atau white board yang menempel di dinding.
Para ‘siswa’ pun menulis menggunakan pensil di atas buku yang sudah disiapkan diberikan ke mereka secara gratis bantuan langsung dari Brigadir Nuryadin.
“Nuryadin mengaku, kegiatan memberantas buta huruf ini belum lama dilakukannya. Dia memulainya pada bulan april 2018 yang lalu.
Jadwal belajar bagi ‘siswa’ buta huruf inipun, adalah seminggu 3 kali, mulai pukul 18.30-1930 WIB,” tandas nya. (Alex)