Jaya Pura |Detikkasus.com -Pada tanggal 1 maret 2025, batik papua. Sebagai salah satu warisan budaya tak beda di indonesia, terus di lestarikan oleh berbagai pihak. Termasuk komunitas seni dan generasi muda setempat, menariknya. Kepedulian terhadap seni khas bumi cenderawasih ini, juga datang dari sosok. Yang mungkin tak terduga—brig-pol Ita Sombo Allo, seorang polwan ops damai cartenz-2025.
Pada sabtu siang yang cerah, brig-pol Ita. Mengunjungi aanggar Ameldi di kota jaya pura, tempat para pengrajin batik papua berkarya. Kedatangannya di sambut hangat, oleh joni silas wona. Seorang pembatik yang telah lama mengabdikan dirinya, untuk seni ini. Dalam kesempatan tersebut, brig-pol ita. Tak hanya menyaksikan proses pembuatan batik khas papua, tetapi juga turut mencoba membatik sendiri. Dengan penuh ketelitian, iya menorehkan lilin panas di atas kain. Mengikuti teknik, yang diajarkan oleh para pengrajin.
“Batik bukan sekadar kain bermotif, tetapi sebuah identitas dan kebanggaan bangsa. Papua memiliki motif khas yang sangat unik, seperti burung cenderawasih. Tifa, rumah adat honai. Serta ukiran suku Asmat dan Dani, keindahan ini. Harus terus dijaga agar tidak hilang ditelan zaman,” ujar brig-pol Ita penuh semangat.
Joni silas wona merasa bangga atas kunjungan brig-pol Ita. Baginya, kehadiran polwan dari ops damai cartenz-2025. Bukan hanya sebagai simbol keamanan, tetapi juga bukti nyata. Bahwa aparat kepolisian, turut mendukung pelestarian seni dan budaya lokal.
“Kunjungan ini, menjadi motivasi bagi kami. Senang rasanya melihat perhatian dari berbagai pihak, termasuk aparat keamanan. Terhadap perkembangan batik papua, ini menunjukkan. Bahwa budaya kita mendapat tempat penting di mata bangsa”, ungkap joni.
Batik papua telah menjadi bagian dari identitas masyarakat setempat dan terus berkembang melalui berbagai upaya pelestarian, seperti edukasi, pelatihan. Dan promosi, dengan keterlibatan berbagai pihak. Diharapkan batik khas bumi cenderawasih ini, semakin dikenal di tingkat nasional mau pun internasional.
Langkah sederhana yang dilakukan brig-pol Ita, membuktikan bahwa melestarikan budaya bisa dilakukan oleh siapa saja. Termasuk mereka, yang bertugas di garis depan dalam menjaga keamanan negara.
(Pasukan Ghoib/Bid.Humas Polda Aceh)