Gunungsitoli | Detikkasus.com – Dihimpun detikkasus.com “Kepala BNNK Gunungsitoli, Kompol Arifeli Zega, SH., MM, menyampaikan berbagai capaian dan program yang telah dilaksanakan sepanjang 2024 dalam konferensi pers akhir tahun yang digelar pada Jumat (27/12/2024) di aula kantor BNNK Gunungsitoli”.
Di bidang pencegahan, Kompol Arifeli Zega mengatakan bahwa pada tahun ini, BNNK Gunungsitoli telah membentuk dua Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar) di desa Lasara Bahili dan desa Sisobahili Tabaloho.
Langkah ini melengkapi total 13 Desa Bersinar yang telah dibentuk sejak 2021.
Ditambahkan “Sejak Tahun 2021, BNNK telah membentuk 13 Desa bersinar, di desa-desa tersebut, masyarakat dilibatkan sebagai penggiat anti-narkoba dan agen pemulihan. Mereka menjadi garda terdepan dalam mencegah penyalahgunaan dan transaksi narkoba di lingkungan masing-masing,” katanya”.
Selanjutnya, BNNK Gunungsitoli juga melatih dan bimtek 80 penggiat anti-narkoba yang berasal dari berbagai lingkungan, yaitu 30 orang dari sektor pendidikan, 30 orang dari masyarakat, dan 20 orang dari lingkungan pemerintah.
” Setiap tahun selalu ada yang dilatih dan bimtek sebagai penggiat anti narkoba itu. Sehingga mereka-mereka ini nanti menjadi perpanjangan tangan untuk mensosialisikan, mengkampanyekan tentang bahaya narkoba,”ucapnya.
Kemudian, BNNK Gunungsitoli juga fokus pada pemberdayaan keluarga melalui program Intervensi Ketahanan Keluarga Anti Narkoba dengan melibatkan Sebanyak 20 keluarga dalam kegiatan yang menekankan pendidikan keluarga dan keterampilan parenting.
” Di sektor pendidikan, BNNK membentuk lima Sekolah Bersinar dan melibatkan 10 pelajar sebagai Peer Educator yang bertugas menyosialisasikan bahaya narkoba kepada teman sebaya.”terangnya.
Selama 2024, BNNK Gunungsitoli melaksanakan tujuh kali tes urine dengan total 181 orang yang diuji. Dari jumlah tersebut, tujuh orang dinyatakan positif. Selain itu, 35 kali sosialisasi tatap muka telah diikuti oleh 4.494 orang.
” Dalam bidang rehabilitasi, BNNK telah melakukan asesmen terhadap 55 orang, di mana 15 menjalani rawat jalan dan 10 dirujuk ke institusi rehabilitasi rawat inap. Sebanyak 12 orang juga mengikuti program Skrining Intervensi Lapangan (SIL),”ujarnya.
Kompol Arifeli Zega menegaskan bahwa BNNK Gunungsitoli tidak melakukan pengungkapan kasus sepanjang Tahun 2024 dikarenakan tidak ada anggaran untuk pengungkapan kasus.
” Kita tidak melaksanakan pengungkapan kasus Tahun ini karena tidak ada anggaran, namun untuk bidang pemberantasan, kita telah melaksanakan Tim Asesmen Terpadu (TAT) sebanyak 22 orang yakni 15 orang menjalani rawat inap, 4 orang menjalani rawat jalan, dan 3 orang sedang dalam proses hukum.”ucapnya.
” Hari ini kita juga melakukan kegiatan deteksi dini terhadap awak kapal dan moda transportasi di Pelabuhan Angin Gunungsitoli, bekerja sama dengan Polres Nias, TNI AL, dan KPLP. Dari 15 orang yang dites urine, tidak ditemukan pengguna narkoba,” pungkasnya,mengakhiri(DK-1).