Berperang Melawan Hoax di Dunia Media Sosial

Sabtu, 15 Juni 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Detikkasus.com | Saat ini media sosial di Indonesia berkembang pesat pada para pengguna internet mulai dari kalangan anak muda hingga kalangan orang dewasa. Kemajuan teknologi untuk menyampaikan informasi sangat cepat dan seseorang mudah membuat informasi melalui beberapa media sosial seperti twitter, facebook, ataupun pesan whatsapp dan lain sebagainya yang tidak akurat informasinya.

Berita dapat menimbulkan konflik bila berita tersebut adalah berita yang disampaikan tersebut tidak akurat dan berita tersebut adalah berita bohong (hoax) menampilkan judul yang bersifat provokatif sehingga masyarakat mendapatkan opini yang negatif, fitnah, penyebar kebencian sehingga masyarakat menjadi takut, terancam dan menimbulkan pihak yang diberitakan merugi yang dapat merusak citra reputasi dan menimbulkan kerugian materi.

Media sosial tidak hanya untuk sekedar berkomunikasi dan bersosialisasi, termasuk juga politik dan pemerintahan hingga tentang kasus pemilu presiden saat ini yang marak di kalangan konsumsi publik. Dari hal kecil hingga besar mulai dari isu, hoax atau konflik semua ter-update di berbagai social media. Apalagi saat ini sedang maraknya kasus atau isu tentang pemeritahan dan politik yang menjadi hot news . Contoh dari sebagian besarnya permasalahan politik yang saat ini sedang marak-maraknya terjadi yakni berkampanye yang dilakukan melalui media sosial. Karena media sosial di gunakan sebagai senjata tajam bagi ajang promosi politik.

Baca Juga:  Tersiksa Selama Tiga Bulan,Terobati Dengan Kedatangan AWC.

Sebagaian besar netizen Indonesia menyalahgunakan media sosial sebagai sarana yang di anggap hal yang biasa di konsumsi publik. Dengan konten-konten media sosial yang banyak memberikan pengaruh negatif maupun positif. Pada perkembangan media sosial yang mengikuti arus jaman masyarakat tetap saja menerimanya berita-berita terbaru yakni yang terus berbelit-belit di kalangan netizen saat ini adalah politik pemerintahan.

Pemerintah harus tegas untuk menangani berita hoax karena perkembangan media sosial saat ini semakin maju, jumlah penyebar hoax semakin banyak dan besar. Dalam dunia politik jika berita hoax semakin menyebar dapat memicu adanya serangan terorisme di dunia sosial media dan menimbulkan memecah belah rasa persatuan di Indonesia karena dunia politik itu agresif terhadap berita yang bersifat provokasi.

Kebanyakan netizen hanya membaca judul atau dari covernya saja tidak membaca dan mencermati isi berita tersebut sehingga netizen mudah di adu domba oleh pembuat berita palsu tersebut terutama kalangan dewasa mudah percaya dan terprovokasi lalu menyebarkan ke grub lain maka berita palsu tersebut tersebar luas dan dapat memicu adanya kemarahan dari para netizen. Berita hoax sering muncul di facebook dan aplikasi pesan whatsapp, karena kebanyakan para netizen menggunakan aplikasi tersebut dan berita palsu banyak berkeliaran di aplikasi tersebut.

Baca Juga:  Antisipasi Gangguan Kamtibmas Dengan Patroli Ke Sejumlah pertokoan

Cara-cara menghindari berita palsu sebagai pengguna media social yang baik dan bijak:

1. Membaca judul terlebih dahulu

Judul berita hoax cenderung bersifat provokatif, sebaiknya mencari refrensi dahulu dengan berita lainnya apakah sama atau berbeda.

2. Cermati faktanya

Perhatikan berita tersebut apakah akurat atau tidak, bila terdapat kata-kata yang bersifat provokatif maka jangan di bagikan ke lainnya.

3. Berkomentar dengan bijak

Jika memberikan komentar saran maupun kritik gunakanlah Bahasa yang sopan yang mudah dimengerti, tidak menggunakan kalimat yang mengandung SARA, memfitnah dan provokatif karena dapat menyinggung pihak yang lain.

4. Keluar grub media social yang sering membagikan berita hoax

Terkadang di grub whatsapp keluarga yang sering membagikan berita hoax.

Baca Juga:  Babinsa Koramil 0816/02 Candi Salurkan Sedekah Kepada Warga Kurang Mampu

5. Menjadi netizen yang kritis jika menerima berita

Sebagai netizen yang bijak yang dilakukan adalah mengkoreksi berita terlebih dahulu sehingga tidak termakan oleh berita yang palsu.

6. Laporkan jika berita mengandung berita palsu.

Media social terdapat fitur Report untuk melaporkan berita yang bersifat SARA dan provokatif.

7. Menjadi netizen yang baik dan bijak dengan memenuhi etika dan norma yang berlaku.

Para netizen perlu mempelajari apa itu pengetahuan tentang internet sehat menganalisis, mengevaluasi, mengenali ciri-ciri berita hoax karena saat ini pengguna internet semakin besar dan mudah tersebar berita hoax. Aturan dan pasal untuk menjerat penyebar berita hoax juga masih belum maksimal sehingga berita hoax terus bermunculan seiring perkembangan jaman, apalagi negara terutama Indonesia sudah melek perkembangan teknologi media sosial maka berita hoax mudah untuk diebarkan.

Biodata

Nama : Wahyu Rizal Wijaya
Prodi : Ilmu Pmerintahan
Kampus : Universitas Muhammadiyah Malang
TTL : Mojokerto, 24 agustus 1998
Alamat : Sinoman – Gang 7 – no.11- kota Mojokerto
Pekerjaan : Mahasiswa
No. HP : 081515683719

Berita Terkait

Sujadi Saddat Mangkir Lagi dari Panggilan Ke Dua Bawaslu
Partai Ummat Pringsewu Siap Menangkan Adi-Hisbullah
AdiLah Satu- satunya Calon Pringsewu yang Hadir Dalam Deklarasi Damai PWI Lampung
Dinkes Pringsewu Monitoring STBM Pilar 2, 3, dan 4 di Pekon Podosari
Musyawarah Pekon Pardasuka Bahas RKP Tahun 2025
Kajari Tanggamus Janji, Dalam Kurun Waktu dua Bulan Akan ada Tersangka Dalam Kasus CTscen RSUDBM dan BPRS Tanggamus.
Kadis Kominfo Mewakili Pj. Bupati Menghadiri Pelantikan Dewan Pimpinan Cabang Ruang Jurnalis Nusantara (DPC RJN) Tanggamus.
Panen Perdana Padi Metode TOT di Pringsewu, Hemat Biaya Tanam 40%
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 7 November 2024 - 22:04 WIB

Sujadi Saddat Mangkir Lagi dari Panggilan Ke Dua Bawaslu

Jumat, 1 November 2024 - 15:52 WIB

Partai Ummat Pringsewu Siap Menangkan Adi-Hisbullah

Selasa, 29 Oktober 2024 - 11:19 WIB

AdiLah Satu- satunya Calon Pringsewu yang Hadir Dalam Deklarasi Damai PWI Lampung

Kamis, 26 September 2024 - 19:06 WIB

Dinkes Pringsewu Monitoring STBM Pilar 2, 3, dan 4 di Pekon Podosari

Kamis, 26 September 2024 - 14:34 WIB

Musyawarah Pekon Pardasuka Bahas RKP Tahun 2025

Berita Terbaru

Berita Terkini

Sujadi Saddat Mangkir Lagi dari Panggilan Ke Dua Bawaslu

Kamis, 7 Nov 2024 - 22:04 WIB