PONOROGO I detikkasus.com – Berita Duka, 1 orang PDP Laki – laki berumur 30 tahun, alamat Sooko Kecamatan Sooko Kabupten Ponorogo, Senin (15/6/2020).
Riwayat yang bersangkutan menurut narasumber yang di sampaikan oleh Bupati Ponorogo, Drs. H. Ipong Muchlissoni melalui pesan whatsappnya, selama ini bekerja di Surabaya, pulang tgl 10 juni naik bus, dalam kondisi sakit. Pasien dijemput kluarga dan satgas desa di ponorogo, dg maksud utk langsung diperiksakan kesehatannya dan bila perlu dirawat di RSUA Darmayu.
Akan tetapi sampai RSUA pasien tidak kooperatif, menolak diperiksa kesehatannya dan memaksa pulang ke Sooko. Karena kondisi di rumah tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri akhirnya diisolasi di fasilitas isolasi desa. Keesokan harinya karena kondisi pasien sesak, puskesmas terus memotivasi untuk dirujuk ke RSUA Darmayu.
Sempat minta pulang sebentar bertemu ortunya, baru akhirnya bersedia dirujuk dan dirawat di RSUA Darmayu. Sampai di RS Darmayu diperiksa rapid test hasilnya non reaktif, tapi hasil rontgent pneumoni bilateral, dari hasil lab didapatkan indikasi gagal ginjal.
Pasien sudah diambil swab 2x pada tanggal 12 dan 13 juni, tapi sampai hari ini hasil belum keluar. “Dengan adanya kejadian ini, saya himbau kepada seluruh masyarakat Ponorogo terutama yang sedang sakit, untuk jujur dan kooperatif sa’at dilakukan pemeriksaan kesehatan,”Harap Bupati Ipong.
Dan untuk masyarakat Ponorogo, Lanjut Ipong yang sa’at ini tinggal di luar kota dan dalam keadaan sakit, sebaiknya tidak pulang dulu sampai benar2 sembuh. Hal ini sangat penting untuk memutus rantai penularan COVID -19.
“Tidak lupa saya ingatkan bahwa protokol kesehatan harus dipatuhi dan dilaksanakan dengan disiplin sebagai kebiasaan sehari2, yaitu dengan sering cuci tangan pakai sabun / hand sanitizer, pakai masker dan jaga jarak minimal 1 meter saat berinteraksi dengan orang lain, kurangi berkerumun, tingkatkan imunitas dg olahraga teratur dan selalu bahagia dan Berdo’a dan dekatkan lah selalu kepada Allah SWT, mari bersatu berjuang melawan covid19,”Tandas Ipong. (Anang Sastro).