Detikkasus.com | Sunguh, Rencana Allah Adalah Sebaik-baiknya Rancangan.
https://youtu.be/IfJZ4x-lJKA
Detikkasus.com | Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka, “Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air bumi itu sesudah matinya?” tentu mereka akan menjawab, “Allah.” Katakanlah, “Segala puji bagi Allah,” tetapi kebanyakan mereka tidak memahaminya.
Kekhawatiran akan rezeki sangat mendalam dan setiap orang akan diuji dengannya. Orang-orang yang terlibat di dalam usaha atau bisnis akan sering menemukan bahwa delapan puluh persen pendapatan mereka berasal dari dua puluh persen aktivitas mereka. Rezeki kadang-kadang datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Hal ini berlaku baik bagi kekayaan material maupun spiritual. Inilah bukti betapa cerobohnya manusia dan betapa subtilnya Tuhan Yang Mahabenar. Membuka hati pada keagungan kehidupan ini, mengembara di taman penciptaan dengan berbekal ketawakalan penuh, dan kepasrahan serta kerendahan hati pun akan memunculkan kebahagiaan sebagai produk siap pakai.
Ada banyak hadis yang menggambarkan bagaimana cinta Allah kepada makhluk-Nya mengejawantah dengan cara menahan dan juga memberi. Allah memberi dan Kemudian menahan sesuatu dengan maksud untuk melihat apakah sang hamba akan terus bersyukur. Allah berfirman, “Engkau membuat rencana dan Aku juga membuat rencana. Sesungguhnya Akulah sebaik-baik pembuat rencana.” Rencana Allah memungkinkan manusia untuk mendobrak rencana yang telah dibuatnya sendiri, dengan mengira bahwa ia telah membuat tempat berlindung yang aman. Rencana Allah adalah menyucikan tingkat keimanan dan ketawakalan manusia. Semakin jauh manusia menempuh jalan itu, semakin berat cobaannya sehingga ia bisa mengetahui tingkatan keimanannya yang sesungguhnya.
Ketika manusia berpikir bahwa ia sudah selamat, keselamatan itu akan diporakporandakan jika Allah mencintainya. Ketawakalan kepada Allah bisa berkembang sesudah beberapa hari, atau karena ia berpikiran bahwa cinta Allah itu jauh, ketawakalan bisa berkembang setelah beberapa tahun. Hanya cinta Allah sajalah yang membuat Dia menahan rezeki manusia. Ini dimaksudkan agar manusia dapat melihat dirinya sendiri dalam keadaan ketakutan, gelisah, dan cemas. Kemudian, ia harus tabah, dengan mengerjakan segala sesuatu sebaik-baiknya. Jika dalam berbagai diskusi Anda selalu benar, maka Anda tidak akan belajar apa pun. Pada saat ketika seseorang menyadari bahwa dirinya salah sajalah ia bisa belajar. Karena cinta Allah sajalah ada rezeki, dan juga karena cinta Allah sajalah tidak ada rezeki. Cinta sempurna Allah mengejawantah dalam hukum-hukum-Nya yang mengatur kehidupan ini. Cinta-Nya yang abadi mewujud dalam hukum-hukum-Nya yang tidak berubah ini.
وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
64. Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda-gurau dan main-main. Dan sungguh akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.
فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَفَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ
65. Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) menyekutukan Allah.
لِيَكْفُرُوا بِمَا آتَيْنَاهُمْ وَلِيَتَمَتَّعُوا فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ
66. Agar mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka dan agar mereka hidup bersenang-senang. Kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya).
أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا آمِنًا وَيُتَخَطَّفُ النَّاسُ مِنْ حَوْلِهِمْ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَةِ اللَّهِ يَكْفُرُونَ
67. Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Sesungguhnya Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, sedang manusia di sekitarnya rampok-merampok? Maka, mengapa (sesudah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang batil dan ingkar kepada nikmat Allah?
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِالْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُ أَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْوًى لِّلْكَافِرِينَ
68. Dan siapakah yang lebih lalim daripada orang-orang yang mengada-ngadakan kedustaan terbadap Allah atau mendustakan kebenaran ketika kebenaran itu datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahanam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir?
Kehidupan di muka bumi bagaikan fatamorgana atau permainan yang pasti akan berakhir. Kehidupan ini tidak bisa diandalkan dan juga tidak dibangun di atas fondasi yang tangguh. Kehidupan di dunia ini rapuh seperti sarang laba-laba. Ia bisa lenyap dan diciptakan kembali. Kediaman manusia yang sangat berharga dan bemilai adalah keadaan yang memungkinkan dirinya bisa duduk-duduk dengan tenang— ‘aqil (seorang yang menguasai sepenuhnya segenap kemampuan mentalnya)—pikirannya terikat, sambil merenungkan fakta bahwa apa yang tidak terjangkau oleh waktu pun ada dalam dirinya sendiri. Ketika pandangan sekilas ini tercerap lewat pengalaman kematian sementara, kapalnya pun mulai melayari samudera pengetahuan.
“Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah.” Setiapkali manusia merasa gelisah, ia harus pasrah menghadapi gangguan itu. Ketika ia berada dalam kapal atau dalam amukan badai, ketika segala sesuatu diporak-porandakan, ketika semua hubungan telah putus, secara naluriah ia akan menyeru kekuatan yang tidak tampak. Akan tetapi, ketika bantuan datang, begitu jangkar telah dijatuhkan, muncullah kembali jati diri, dan manusia akan kembali lupa.
Publikasi : Supriyanto Als Priya Pimpinan Redaksi Tim 7
1. Detikkasus.com
2. Sidakkasus.com
3. Beritacybercrime.com
4. Radarbangsa.co.id
5. www.jejakkasus.info
6. Beritapolisi.id
7. Mediasaberpungli.com
Telp Wa Pengaduan Redaksi: 082243319999