Detikkasus.com | Propinsi Jatim – Kabupaten Banyuwangi,
Kamis,11/01/2018.Ditengah label sukses di Level Nasional dalam berbagai sector berujung penghargaan, namun di akhir tahun 2017 mengalami deficit hingga hampir 300 M.
Bahwa anggaran belanja pada tahun kalender semestinya sudah terencana dan terinci saat di setujui oleh legislatif sebelum pemanfaatan tahun berjalan. Namun APBD Banyuwangi mengalami defisit hingga 200 M lebih.
ABPD Banyuwangi sempat meraih penghargaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi (PAN-RB) RI Banyuwangi tahun 2015 sebagai yang terbaik di Jawa Timur,
Defisit anggaran Banyuwangi tahun 2017 dinilai merupakan bagian dari layanan yang sebagian berbau politik yang harus diterima.
Informasi yang berkembang defisit anggaran tersebut akibat sejumlah kegiatan layanan yang tak terencana maupun kegiatan kunjungan.
“kalau kita terima tamu-tamu diluar perencanaan agenda misal ada tamu menteri atau misal Bupati keluar daerah yang juga dadakan (diluar jadwal agenda) mesti menggunakan anggaran APBD, tambahan itulah yang membuat anggaran defisit, Kan sekarang ini juga jelang tahun politik, kemajuan Banyuwangi maupun pencitraan personal sah-sah saja juga kan,” kata sumber ketika bertemu faktanews.co.id. di Surabaya beberapa hari yang lalu.
Fakta adanya defisit anggaran ini tentu saja bisa mengurangi citra baik yang sudah di sematkan.
Akibatnya sejumlah kewajiban yang mestinya terbayarkan diantaranya pembayaran pembangunan fhisik bahkan gaji pegawai sempat tertunda.
Akibat defisit tersebut membuat Pemkab. Banyuwangi melakukan langkah pinjaman jangka pendek kepada bank pemerintah.
“Ini (defisit) mestinya tidak boleh terjadi. dan tahun politik, apalagi Pak Anas (Bupati) sedang konsentrasi dalam Pilkada Jatim 2018,” katanya.
Sementara itu, ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Banyuwangi, Ismoko meski sedikit ragu membicarakan persoalan defisit anggaran namun dirinya mengakui hal ini memang terjadi dalam hitungan asumsi sekitar 460 M namun dibanding realisasi tidak sesuai.
“soal defisit ya memang kita (Banyuwangi) mengalami tahun 2017, angkanya 250 milyar kira-kira segitu, oh ya sampean langsung hubungi ketua saja (Ketua DPRD Banyuwangi), dia lebih berwenang,” kata Ismoko, (5/1/2018).( Tim ).