Pelalawan, detikkasus.com – Petani di Desa Sungai Solok, Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau, merugi akibat benih padi bantuan yang diterima dari pemerintah banyak tidak tumbuh.
Seperti yang dikeluhkam oleh Yan ketua kelompok tani Trimulya kepada media ini. Dia mengaku bahwa setelah menanami benih padi unggul bantuan dari pemerintah tahun 2017 ini, banyak yang tidak tumbuh. Akibatnya, sebanyak 22 keluarga kelompok tani yang diketuainya itu merugi, sesalnya.
Disampaikan Yan, pertumbuhan benih padi yang hidup itu, seperti pokok kucai dan berjamur. Padahal sebelumnya sudah pernah menerima bantuan benih padi unggul dari pemerintah, tapi tidak seperti kali ini. Biasanya setelah ditanami, hasilnya sangat bagus, tukasnya.
Senada dengan itu juga dikeluhkan oleh Anuar ketua kelompok tani Sinar Baru 10 Desa Sungai Solok. Kelompoknya menerima bantuan benih padi unggul umur 100 hari itu sebanyak 75 kampit. Satu kampit berisi 5 Kg benih padi. Setelah para anggota kelompok taninya menanam benih padi tersebut, diperkirakan 25% saja yang hidup, keluhnya.
Anuar mengaku sangat kecewa atas bantuan benih padi tersebut karena akibatkan kerugian besar bagi kelompoknya yang beranggotakan 20 keluarga. Saking kesalnya, Anuar menyarankan untuk mengecek langsung lahan sawah benih padi unggul bantuan dari pemerintah itu, supaya dilihat langsung bagaimana kebenarannya, sesalnya.
“Bukan kali ini saja saya menerima bantuan benih padi unggul dari pemerintah. Bahkan saya ini petani padi lokal yang sudah sering terima bantuan dari pemerintah termasuk benih padi unggul itu. Paham dengan benih padi yang bagus. Setiap bantuan yang telah kami terima selama ini, hasilnya selalu bagus,”. Sehingga pihaknya tidak terima jika pemerintah salahkan petani dalam hal itu, tegasnya.
Menanggapi itu kepala UPT-DKPTPH (Unit Pelayanan Teknis – Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura) Kecamatan Kuala Kampar, Sumardi kepada media ini mengatakan, sebagai yang bertugas dilapangan, UPT hanya menyalurkan bibit padi unggul usia 100 hari bantuan dari pemerintah, kepada kelompok tani Blok.1, 2 dan 3.
Benih padi unggul yang telah disalurkan kepada beberapa kelompok tani sebanyak 37 ton. Tiap satu hektar dialokasikan bantuan benih sebanyak 5 kampit atau sama dengan 25 Kg. Benih itu diperoleh dari penangkar benih padi yang ada di Desa Sungai Solok sendiri dan Desa Sungai Upih, jelasnya.
Masalah bagus atau tidaknya benih padi tersebut, bukan tanggung jawab UPT, karena itu urusan pihak Kabupaten, dalihnya. Kendati demikian, sebagai yang ditugaskan dilapangan, pihak UPT tetap bekerja keras mencari tahu apa penyebab tidak mau tumbuh normal benih padi itu setelah ditanam oleh petani, jawabnya mengakhiri. (Tambi)