Kini Aspal Dan Plat Beton Penahan Bahu Badan Jalan Telah Amblas Serta Retak-Retak.
Menelan Biaya Anggaran Dana Mencapai Milyaran Rupiah, Yang Dikerjakan Oleh Pihak Pelaksana Asal Kabupaten Biureun.
Aceh |Detikkasus.com -Sungguh sangat miris melihatnya, dengan hasil pekerjaan yang telah dikerjakan oleh pihak pelaksana rekanan/kontraktor itu. Belum ada satu (1) tahun lamanya, proyek pekerjaan pelebaran jembatan yang berlokasi kilo meter (km) lima (5) desa kuala langsa kecamatan langsa barat kota langsa.
Terpantau oleh kalangan sejumlah wartawan media online nasional di aceh kota langsa, bersama tergabung dengan pihak pengurus bidang biro investigasi monitoring & intelijen (IMI) lembaga badan peserta hukum reclasseering indonesia (L.BPH.RI) untuk negara & masyarakat presidium pusat di wilayah kerja (wil-ker) provinsi aceh.
Kini, badan jalan aspal sambungan jembatan dan plat beton kuping penahan pinggiran bahu jalan. Telah amblas serta juga retak-retak, pekerjaan proyek tersebut. Yang berasal dari apba provinsi aceh, menelan biaya anggaran dana milyaran rupiah. Sebagai pihak pimpinan perusahaan rekanan kontraktor, yaitu sebutan “muklhis” warga kabupaten biureun provinsi aceh.
Apa pun, himpunan informasi yang terdengar oleh kalangan sejumlah wartawan media online nasional dk aceh ini. Beserta kalangan lembaga khusus. Sebutan sapaan “Muklhis” itu, juga dirinya mencalonkan diri selaku calon legeslatif (celag) di biureum dari partai golkar.
Ironisnya lagi, dalam hal kejadian retaknya aspal badan jalan sambungan pelebaran jembatan dan juga plat beton kuping penahan bahu jalan pinggiran di kilo meter lima (5) kuala langsa itu. Sudah lama terjadi, tetapi dari pihak pelaksana kontraktor tersebut. Diduga dengan sengaja di lakukan pembiaran begitu saja, pada hal pula. Anggaran dana proyek sebelumnya di kerjakan berasal anggaran dana pemerintahan aceh, bukan dananya mereka itu pribadinya sendiri.
Parahnya lagi, lebih serunya. Ketika kalangan sejumlah wartawan media online nasional di aceh kota langsa itu, sewaktu melakukan pantauan di lokasi pelebaran jembatan kilo meter lima (5) kuala langsa. Adanya orang pekerja yang sedang melakukan pekerjaan menyisip plat beton penahan bahu badan jalan pinggiran di jembatan tersebut, saat di tanyai dan pengambilan gambar ambles dan retak plat beton itu.
Tiba-tiba pekerja, orang kepercayaan berinisial “Din” yang disebutkan pekerja alias cuak pihak rekanan tersebut. Terkesan berang serta melarang kalangan sejumlah wartawan media online nasional di aceh kota langsa ini, untuk dalam pengambilan gambar. Dia bertanya, “bapak dari mana. Dan untuk apa mengambil gambar, tidak boleh pak. Karena harus izin dari pak din dulu, permasalahan inikan bisa di kordinasikan dulu.” Katanya pekerja tersebut, dini hari rabu 22/11/2023 sekitar pukul.13.29.wib.
Pekerja buruh kasar tersebut, langsung mengambil foto gambar dari hendponenya. Yang selaku rakyat jelata alias cuak pemborong, berlagak bergaya seperti jurnalis, dengan alasanya kembali. Kami akan beritahu bang din pimpinan kami, tuturnya yang terkesan telah menghalang-halangi kalangan sejumlah wartawan media online nasional di aceh kota langsa ini juga menghambat kinerja para jurnalis dan juga lembaga.
Menurut, ketua bidang biro yang mewakili bung ASS bidang biro IMI L.BPH.RI untuk negara & masyarakat presidium pusat di wil-ker provinsi aceh. Memaparkan dalam hal.kerjadian tersebut, “biarkan saja pekerja buruh kasar atau cuak si din itu. Pengambilan foto gambar dari kita, yang berlagak sok wartawan. Pada hal hanya rakyat jelata biasa saja, sok kali. Mau di apakan gambar kita itu. Silahkan, sudah jelas-jelas itu pekerjaan sudah retak-retak dan ambles mau di tutup-tutupi. Pergi saja ke laut sana, kalau pekerja yang merangkap cuak pemborong. Memang otak dan pikirannya hanya mafia saja, apa sih untuknya dia. Berapa ratus juta dia dapat sebagai cuak pemborong alias cuak si din itu, toh juga dia makannya pake ikan asen juganya.” Pungkas tegasnya, bung ASS tersebut.
(Jihandak belang/TR.25/Team)