Polda Bali – Polres Buleleng , detikkasus.com – Sehubungan dengan hilangnya Warna negara asing yang melakukan penyelaman di Tangkad jaran desa Pemuteran yang belum kembali, mulai hari Minggu, tanggal 30 September 2018, dan telah dilakukan penyisiran disepanjang pantai dan tengah laut, maka kegiatan penyisiran terus dilakukan sampai saat ini korban yang masih belum ditemukan. senin (1/10/2018).
Sehubungan dengan belum diketemukannya korban warga negara Asing tersebut, Kapolsek Gerokgak jajaran dari Polres Buleleng Kompol Made Widana, SH,bersama anggota terus memantau upaya pencarian dengan berkoordinasi dengan Polair, TIM Basarnas dan kelompok nelayan serta para penyelam Lokal untuk nelakukan pencarian terhadap Korban tenggelam.
Identitas Korban an. BERD KLAUS WALZINGER, kewarganegaraan Jerman, Laki, 62th, Kristen, alamat Banjar dinas behulu kangin, desa tulamben, kec kubu, karangasem.
Menurut saksi an. Made padmi, pr, 35th, Hindu, al loka segara ds pemuteran, kec grokgak, kab buleleng, owner Ocean Dreams bahwa korban rencana laksanakan TEC DIVING di sekitar Takad Jaran perairan pemuteran pada kedalaman 100m sendirian dengan menggunakan peralatan diving dan membawa 4 tank dan 1 scooter air. Berangkat dari pinggir menggunakan boot lalu menyelam sekitar pukul 09.00 wita dan sampai saat dilaporkan belum juga kembali. Menurut saksi bahwa korban sudah biasa melakukan kegiatan tsb sejak tahun lalu dan korban juga merupakan instruktur Tec Diving. Biasanya korban melaksanakan penyelaman sekitar 2(dua) sampai 4 (empat) jam.
Pencarian terhadap korban masih terus dilakukan oleh Polsek Gerokgak, Polair Polres Buleleng, Tim SAR dan dibantu Kelompok nelayan dan beberapa penyelam warga sekitar.
“Kami berharap semoga cuaca tetap cerah, hingga pencarian korban masih tetap bisa dilaksanakan dan korban bisa ditemukan dalam keadaan selamat, dan kami menghimbau kepada para warga yang hendak melakukan diving atau penyelaman supaya ada pendamping sehingga saat terjadi sesuatu mudah untuk melakukan pertolongan agar kita terhindar dari musibah yang sama”. Ujar Kompol Made Widana, S.H.