PACITAN I detikkasus.com – Kreatifitas harus tetap lahir meski pandemi belum berakhir, kalimat itu sebagai jawaban melanjutkan cita-cita bersama Kabupaten Pacitan, tentu tanpa harus melanggar Protokol Kesehatan yang telah disepakati.
Seperti yang dilakukan Desa Wonosidi, Kecamatan Tulakan yang memproklamirkan diri sebagai desa wisata edukasi ekonomi. Melalui rangkaian kegiatan pengolahan sampah berbasis ekonomi, “Wonosidi : The Leading Circular Economy Village”.
Tindak lanjut pemerintah Indonesia dalam Our Ocean Conference, sebagai upaya bersama untuk mengurangi sampah plastik hingga 70 persen di Indonesia pada tahun 2025 nanti.
Sehingga nanti usai pandemi Covid-19 berlalu Wonosidi menjadi satu wilayah yang direkomendasikan untuk dikunjungi para wisatawan. Hasilnya kesejahteraan meningkat bagi masyarakat Wonosidi dan tentu Wonosidi bebas sampah utamanya plastik.
Sementara proses terus berlanjut di Wonosidi, Pemda Pacitan berupaya mendorong perangkat desa dan masyarakat untuk konsisten membudayakan kebiasaan baik ini.
“Terobosan tersebut tentu dapat diadopsi oleh wilayah lain,” Kata Bupati Pacitan Indartato dalam Siaran Pers Humas Pacitan, (04/3/2021).
Program tersebut lahir dengan dukungan berbagai pihak, diantaranya seluruh jajaran Pemkab Pacitan, Kelompok Masyarakat Pegiat Lingkungan (Manggala Wonosidi), Masyarakat desa Wonosidi secara umum, Australia Global Alumni, Griffith University, Women’s Earth Alliance dan Greenwave NGO. di kutip dari laman Diskominfopacitan . (Hargo /Anang Sastro).