Yang Tak Tau Asal Usul Cerita Hilangnya Barang Aset Milik Negara Terindikasi Sok Menjadi Pahlawan Ke Malaman.
Aceh Tamiang |Detikkasus.com -Sungguh sangat lucu, dengan sistem pola kinerja sang oknum asn/pns baru menjabat seumur jagung. Seorang pejabat yang dihunjuk oleh pj bupati bapak meurah budiman, yaitu seorang oknum pejabat kadispora yang baru tersebut.
Sudah berani, melakukan pola sistem kinerjanya. Yang terkesan melakukan intervensi dengan tatanan bahasanya secara tidak langsung, melalui telepon selularnya. Sewaktu kadispora pejabat yang baru itu, berinisial F. Yang tak tau asal usul ceritanya, tentang hilangnya barang aset milik negara terindikasi sok menjadi pahlawan ke malaman terhadap dirinya berinisial F, Seakan-akan hukum negera direpublik indonesia ini milik dia sendiri.
Dalam kronologis, permasalahan hilangnya barang beberapa aitem. Yaitu itu, masing-masing jenis terutama tred-mild. yang kedua besi rangka baja, berlokasi di gor center tamiang. Alat sepatu olah raga berjumlah sebelas (11) pasang, hilangnya didalam ruangan mantan kabid pemuda dan olah raga.
Pada masa itu, pejabat kadispora kabupaten aceh tamiang. Adalah berinisial muslizar, yang sekarang ini telah menjabat asisten satu (1) dikantor bupati pemerintahan kabupaten aceh tamiang, namun. Setelah hilangnya barang tersebut.
Mantan Kadispora pemkab aceh tamiang itu, dugaan hanya membuat laporan polisi sebatas barang yang hilang jenis tred-mild saja. Selain itu yang lainnya, jenis barang seperti alat sepatu olah raga dan besi rangka baja tersebut. Terindikasi tak diakui olehnya berinisial muslizar, pada hal. Hasil barang yang dua (2) aitem tidak dilaporkan hilang tersebut, menggunakan anggaran dana dari anggaran apbk pemkab aceh tamiang.
Ironisnya lagi, Setelah berinisial muslizar telah membuat laporan polisi ke mapolsek kecamatan karang baru kabupaten aceh tamiang tersebut. Dan telah menerima lembaran dokumen dari polsek karang baru, dugaan terkesan hanya surat tanda laporan informasi saja, lalu yang diberikan oleh berinisial muslizar kepada pejabat kadispora yang baru berinisial F.
Pada saat itu, awak media detikkasus.com. Sempat melakukan kontak komfirmasi kepada berinisial muslizar mantan kadispora yang lama. Tentang hasil laporan polisinya, sesuai cerita komentarnya berinisial mus tersebut.
Menurutnya berinisi mus sebagai mantan kadispora aceh tamiang, yang kini telah menjabat asisten satu (1) kantor bupati.”Itu, yang saya laporkan adalah aset pemerintahan saja. kalau seperti besi rangka baja yang lima puluh batang itu, bukan dimasa aset saya. kalau tentang sepatu yang hilang juga bukan aset disaya, saya yang saya laporkan cuma itu saja.”Terang ucap mus, kepada awak media detikkasus.com. Terindikasi dugaan hilangnya besi rangka baja yang terletak di gor sport center tamiang serta juga sepatu alat olah raga yang sebelas pasang yang hilang juga terkesan ddiduga dengan sengaja menghilangkan juga tak mengakuinya. Dini hari rabu 08/02/2023 sekitar pukul.10.12.wib.
berlanjut kembali, berinisial F. Yang sempat juga melangsirkan lembaran dokumen yang telah diberikan oleh muslizar kepada kadispora yang baru itu. Sewaktu pada saat itu, awak media detikkasus.com. Sempat pernah menghubunginya lewat telepin selular whatsappnya berinisial F, pada tanggal 31 januari tahun 2023 sekitar pukul.17.53.wib, dengan selembar surat (dokumen) yang berjudul, polri daerah aceh resort aceh tamiang sektor karang baru.
Setelah, terjadinya pemberitaan dalam hal tersebut. Yang berjudul serta situs webnya, mantan kadispora. Diduga lakukan pelaporan barang milik aset pemkab aceh tamiang yang hilang, https://detikkasus.com/mantan-kadispora-diduga-lakukan-pelaporan-barang-milik-aset-pemkab-aceh-tamiang-yang-hilang/. Terbitan pada tanggal, 08 januari 2023 yang lalu.
Usainya muncul pemberitaan itu, maka. Awak media detikkasus.com pun menerima telepon selularnya dari berinisial F, sebagai pejabat kadispora yang baru kabupaten aceh tamiang tersebut. Yang cukup dugaan terkesan layaknya bagaikan pakar hukum, yang seakan-akan berinisial F layaknya seperti penguasa di pemerintahan kabupaten aceh tamiang.
Dengan kata percakapannya, pada saat itu dilontarkan kepada awak media detikkasus.com ini.”iyah, kemarin minta surat keterangan hilang aku kasi. Itu berita apa lagi, awak kira untuk ini awak aja. Malah ini naik-naik berita, ya ngak itukan buat laporan. Itu pun sumbernya sebijik aja, ya tapi sumber masa saya aja. Ya pada sebenarny ngak apa-apa, bukan maksudnya dirilis lagi maksudnya. Maksudnya, setelah dibuat laporan. Jangan dirilis lagi maksudnya, artinya barang hilang sebiji hebohnya berkali-kali. Ya kalau barang hilang ya pasti lah buat laporan barang hilang, yang namanya barang hilang soh pasti namanya barang aset negara. Apa lagi kita pun aset tuhan ya kan, ngak ada masalah itu. Cuman namanya pemberitaan itu harus dua sisi, namanya kode etik jurnalistik itu. Bapakkan harus tau sumberbya dari mana, harus tau sumbernya dari mana gitu lho. Tapi ya terserahlah mungkin didetikkasus seperti itu, kan begitu. ya tapikan ada hak jawab orang, ooo gitu kalau sudah ada. Saya cuma nanya itu aja, bapak jangan lah emosi-emosi itu aja ya kan. Artinya kode-kode etik jurnalistik harus dijunjung tinggi kan begitu, seolah-olah hak jawab orang itu ada ya kan. Kalau judul sedap juga ya kan,”cetusnya berinisial F. Dugaan berlagak Sok pejabat Dewan pers asal dari jakarta saja, pada hal hanya sebagai asn/pns pejabat dikantor dispora aceh tamiang pada 10/02/2023 sekitar pukul.17.10.wib.
Yang lebih serunya lagi, setelah awak media detikkasus.com tersebut. Melakukan rekaman tersembunyi lewat telepon selularnya awak media detikkasus.com ini, lalu awak media detikkasus.com melangsirkan hasil rekaman percakapan berinisial F kepada lewat chat whatsapp selularnya. Dengan tiba-tiba berinisial F berang berkata begini,”iya tapi pak purba ngk ada ijin saya untuk rekam, setahu saya rekam harus ada ijin. Seharusnya pak purba tau, kalo saya insyaallah tau. Kok ngancam pak. Bpk udah ancam saya nih,”katanya berinsial F, kemarin 09/02/2023 sekitar pukul.18.14.wib.
(Mas K Pur/Team)
