Pamekasan detikkasus.com
Menjadi perbincangan Hangat, Forum Wartawan Pamekasan (FWP) mengkritisi sikap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat yang tidak melibatkan awak media dalam pagelaran Seminar Internasional yang digelar di Mandhapa Agung Ronggosukowati Pamekasan, Sabtu menjelang sore (26/10/2019).
Koordinator FWP, Dedy Prianto, mengatakan, Semula, organisasinya mengajukan proposal kegiatan itu berdasarkan permintaan dari Bupati Pamekasan. Proposal kegiatan berikut susunan kepanitiaan yang telah rampung, kemudian diserahkan kepada Asisten Pribadi (Aspri) Bupati. Selanjutnya proposal tersebut dilimpahkan kepada Bappeda.
Lanjut dedy, proposal kegiatan seminar tersebut, merupakan kerja keras dari pengurus FWP Acara besar tersebut, berawal dari kedekatan FWP dengan pihak Kedubes RI di Negara Tanzania, Afrika. Pihak Kedubes bersama FWP kemudian berdiskusi untuk menggagas kegiatan seminar internasional tersebut.
“kami akan Layangkan surat aodiensi kepada Bupati pamekasan senin depan, sebagai Bentuk Protes,karena kami di hianati dan gagasan kami di curi pemkab, dan mereka harus bertanggung jawab”, tandasnya.
Sementara, menurut keterangan kepala Bappeda Pamekasan (taufikurrahman) menjelaskan: bahwa Kalo usulan khan bisa dari siapa saja, kadang2 ada ide dari pemirsa radio yang disampaikan, dari jaring aspirasi masyarakat,ada dari hasil kajian dan Lain lain, Kalo usulan2 itu bagus terus dilaksanakan itu namanya diakomudir.
Contoh sederhana misalny ada orang datang ke bupati bawa proposal minta didepan rumahnya perlu dipasangi Penerang Jalan umum (pju) atas ide tersebut sama pemda dilaksanakan, itu khan namanya diakomudir.
Ga usah diperpanjang dik, biar tidak rame.pungkasnya.
(kabiro detikkasus)
zaini wer wer