Bagaimana Nasib Pesapun Banyuwangi Yang Akan Di Rumahkan

Detikkasus.com | Banyuwangi, Dengan adanya surat edaran pemerintah kab Banyuwangi no 800/2698/429.204/2018 tentang “Evaluasi Tenaga Harian Lepas”.
Menurut pemerintah kab Banyuwangi tenaga harian lepas (THL) dinilai membebankan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). Pemerintah daerah mengeluaran anggarang hingga mencapai 50 millard lebih.

“Dengan adanya surat edaran dari pemerintah kab Banyuwangi maka THL dan pesapun harus mengikuti seleksi (Tes), Supayab mereka yang lulus tes akan tetap bekerja. Jumlah pesapon di kab Banyuwangi 496 orang tersebar di wilayah kab Banyuwangi” kata Dra. Husnul Chotimah, M.si. selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup saat konfirmasi di ruang kerjanya jumat 18/01/2018.

Baca Juga:  Bertengkar dengan suami, ibu muda mencoba bunuh diri dengan berjalan ketengah laut.

Husnul melanjutkan “Dengan Banyuwangi yang begitu luas, saya kepingin tenaga pesapon tidak di kurangi. Tetapi Bupati Banyuwangi menghendaki lain, pesapon harus di kurangi. Pesapon di Banyuwangi setiap bulan di gaji Rp 1.000.000,-“.

Salah satu sumber dari THL (45 Tahun) yang enggan di sebutkan namanya
“Iyaa mas, saya tidak setuju dengan adanya pengurangan THL ini. Ini menjadi beban berat juga bagi kita, yang biasanya kita menyapu hanya jarak sampai 500 M ini saya rasa akan bertambah karena adanya pengurangan dari pada THL” Ungkapnya dengan nada landai

Baca Juga:  Silahturahmi Kapolres Tuban Ke Wilayah Koramil 081103 Semanding

“Saya rasa penguranganTHL ini kurang pas, Dimana Kebutuhan Hidup Semangkin tinggi. Saya kasian dengan teman lainnya, kalau dia gak kerja” tambahnya dengan wajah mengharap

Menurut Pemerhati Controversial M Yunus mengatakan
“Dalam pengambilan kebijakan pemerintah Kab Banyuwangi tidak dipikir secara matang, mengatas namakan efisiensi THL untuk memangkas anggaran.
Hal ini bertolak belakang dengan program pengentasan pengangguran”

Baca Juga:  DANDIM TINJAU LOKASI LONGSOR DI KARANGKOBAR

“Pemerintah Kabupaten harus berpikir bijak, sedangkan festival di perbanyak. perjalanan dinas tidak di kurangi, Manfaat festival untuk Banyuwangi apa..??
THL sudah bekerja sekian tahun, tapi baru sekarang di uji.
Banyuwangi Festival apa ada tolak ukur, Festival dan perjalan Dinas di tambah.
Hasil dari kunker apakah di rapatkan, sampai sekarang tidak pernah ada pertanggung jawaban perjalan Dinas” Kata yunus dengan tegas.

(Oye’x)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *