PRINGSEWU, detikkasus.com – Tak kurang-kurang Anggaran yang setiap tahunnya pemerinta provinsi maupun pemerintah daerah kabupaten, salah satunya anggaran belanja Listrik, perawatan, Kebersihan dan penjaga kantor/satker, yang biasanya di anggarkan pada mata anggaran Adminisyrasi kantor.
Hal ini dimaksut terlihat pada Kantor UPT, Gedung Benih di wilayah kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Peringsewu, Provinsi Lampung. diduga lepas dari tanggung jawab pemerintah kabupaten pringsewu hingga kini bagaikan sarang “HANTU”
Pada 30/11/2017 jurnalis detikkasus.com silaturrahmi pada Budi Santoso sebagai UPT Perbenihan se-kabupaten pringsewu, dikantor UPT Perbenihan terlihat sagat memprihatinkan pada gedung kantor UPT perbenihan, Gedung benih yang tidak ada peneranggan listrik.
Budi Santoso sebagai petugas UPT Pertanian se-pringsewu mengatakan,” bukan tidak ada saluran arus listrik tapi sengaja saya tidak mengajukan kedinas pertanian untuk dana pembayaran listrik, perbaikan instalasi listri, perawatan gedung kantor UPT, gudang penyimpanan benih, serta honor untuk penjaga kantor dan honor tenaga kebersihan(klining servis) makanya selama ini untuk di kantor UPT yang saya tempati ini tidak ada tenaga penjaga kantor UPT, kebersihan (klining servis), penjaga kantor UPT dan juga tidak ada perawatan pada gedung-gedung kantor UPT, gudang benih dan juga yang saat ini kita lihat tidak ada peneranggang lampu listrik karna kabel jalurnya lagi putus, maka saat ini yang terlihat ada penerangan lampu listri itu adalah perumahan UPT,” kata budi santoso saat di wawancarai.
“Bukan tidak ada saluran instalasi listrik, tapi ya tadi kabel saluran depan masih putus bebum bisa di perbaiki. Memang dulu saya pernah mendapatkan kucuran dana dari dinas pertanian lebih kurang Rp.40 juta tapi saya lupa pada tahun berapa itu saya lupa. dana tersebut untuk biaya perawatan sepirti pengecatan pada gedung kantor UPT dan gudang benih, tapi sudah empat tahun ini sudah tidak ada lagi kucuran dana untuk perawatan pada gedung-gedung ini, selama ini saya memakai uang pribadi saya untuk merawat gedung kantor UPT, gudang benih dan serta yang lainnya,” ungkap budi santoso.
“Mungkin memang tidak di Anggarkan oleh dinas pertanian pringsewu maka sampai saat ini belum ada kucuran dana perawatan tersebut. Perumahan kantor UPT ini ada yang nunggu, itu mereka yang telah membersikan kantor UPT dan lain-lainnya mereka yang bantu saya padahal mereka tidak saya gaji, tapi mereka iklas untuk bantu-bantu di sini. kalau menurut saya dan sesuai saya ada atasan di dinas pertanian, coba bapak konpirmasikan dulu kepada atasan saya yanitu kabid TPH Dinas Pertanian di pringsewu,” pungkas budi santoso.
Terpisah Tunut dan Darsih penunggu prumahan kantor UPT perbenihan alias penjaga kantor UPT,” kami sudah lam menunggu perumahan ini, karna kami tidak ada rumah mas, jadi kami sagat berterima kasih kapada bos kami yaitu bapak Budi Santoso yang telah memberikan kami untuk menumpang di perumahan kanto UPT ini. Sebagai tanda terima kasih kami kepada bos kami, kami dengan iklas kerja bantu-bantu untuk bersih-bersih di kantor dan pekarangan yang luas ini mas,” ujar darsih dan serta di amini tunut suaminya.
” kami hanya menumpang di perumahan ini, seperti pembayaran listrik semuanya yang bayar adalah bos, bos saya itu orangnya sagat baik mas,” pungkas darsih.(Bambang/A)