Detikkasus.com | Sidoarjo-, Selamatan desa/Bersih desa adalah budaya yang sangat kental dengan sejarah lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Berikut adalah budaya asli yang tak lekang oleh zaman. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Desa Pabean saat menghadiri selamatan desa, Desa Pabean, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Senin (17-09-2018) malam yang dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit dengan judul “Dewa Syukur”
Dalam kesempatan tersebut Kepala Desa Pabean H.Subandi,S.H memberikan wawasan tentang asal muasal diadakan selamatan desa atau bersih desa. “Oleh sebab itu, kita masyarakat NU harus bangga dengan budaya ini dan sebagai penerus maka kita wajib untuk meramaikan kegiatan bersih desa serta mempertahankannya sampai kapan pun,” katanya.
Menurut Subandi, ada korelasi yang kuat antar budaya silaturrahmi dan selamatan desa ini yakni untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan hablumminallah, karena hikmah dari selamatan desa adalah berdoa bersama untuk kemakmuran suatu desa. “Senjata utama umat Islam adalah doa. Dan doa dari para sesepuh, alim ulama dan para habaib dalam tiap selamatan desa tentunya akan membawa barokah. Karena doa mereka istijabah bagi desa ini, jelasnya.
Sementara Wakil Bupati Sidoarjo Bapak H. Nur Ahmad Syaifuddin,SH sangat mengapresiasi sinergitas antara pemerintah desa dan kecamatan bersama organisasi kemasyarakatan yang ada di tingkat kecamatan seperti GP Ansor dan Banser, sehingga giat yang melibatkan seluruh elemen ini berjalan lancar,”ungkapnya.(Zee/Lyn)