Detikkasus.com | Lamongan – Hama tikus di areal pertanian warga Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, belakangan makin meresahkan. Guna membantu meringankan beban rakyat itu, seorang babinsa menggagas rumah burung hantu sebagai jalan keluar untuk mengendalikan hama tikus.
Sebelumnya, warga Desa Semampirejo , Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, Jatim resah karena sawahnya dirusak tikus. Menyikapi keadaan tersebut, Babinsa desa setempat, Sertu Suhariyanto, tergerak untuk membantu masyarakat mencari solusi. Bersama kelompok tani setempat, lelaki setengah baya itu menerapkan terobosan baru.
Dengan membuat rumah burung hantu, di areal sawah warga. Tujuannya, untuk tempat hinggap burung hantu (Tyto Alba) saat malam hari. Dengan sendirinya, burung hantu akan datang tiap malam, dan memburu tikus. Yang merupakan musuh alami burung hantu.
“Sebelumnya sudah ada enam buah rumah burung hantu di areal sawah warga. Dengan ketinggian sekitar 5 meter dari tanah,” kata bapak dua anak ini, Minggu (27/06/2021).
Cara ini, terbukti ampuh menekan hama tikus. Berdasarkan penelitian, seekor burung hantu mampu memakan tikus antara 6-8 ekor dalam semalam. Logikanya, jika burung hantu ada belasan ekor, maka ratusan ekor tikus akan dibunuh dalam satu malam.
Karena memang burung hantu ini predator alami tikus. Menggunakannya untuk membasmi hama tikus di areal sawah warga, sangat efektif. “Sudah dibuktikan oleh petani, di desa ini,” imbuhnya.
Upaya itu, menurut anggota Koramil 0812/08 Sambeng jajaran Kodim 0812/Lamongan ini, tidak semudah membalikkan tangan. Perlu proses panjang, untuk bisa menggunakan burung hantu sebagai predator alami tikus. Di wilayah tersebut. Sosialisasi pada warga dan petani, berulang kali dilakukan. Untuk melindungi burung hantu itu sendiri, dari aksi perburuan manusia. Kerjasama dengan kelompok tani, penyuluh pertanian, dan pihak desa, juga dilakoni Suhariyanto.
Pada pemasangan rumah burung hantu itupun, Suharyanto tak sendirian. Ia bersama Babinkamtibmas dan Petugas Hama dan Penyakit Kecamatan Sambeng, Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Sambeng, dan Ketua Gapoktan Lestari. Serta dibantu para petani lainnya.
Melalui aksi ini, Babinsa Desa Semampirejo berharap, petani di Sambeng, bisa bertahan. Dari serangan hama tikus. Serta bertahan dari melemahnya perekonomian, sebagai dampak pandemi covid-19. Yang juga berdampak pada seluruh sektor kehidupan. (Imm/*Pendim0812)