Jatim | detikkasus.com, 25/9/18, Selepas Sholat Shubuh berjamaah di masjid besar Al Hidayah Gedangan,Bintara pembina desa (Babinsa) Serma Agung P.Hartono tidak langsung beranjak pergi meninggalkan masjid.Namun nimbrung bersama jamaah untuk larut dalam diskusi mengenai Islam Nusantara yang akhir akhir ini sangat ngetrend di kalangan Islam NU khususnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Dengan adanya slogan Islam Nusantara di mata pak Sofyan salah satu jamaah menuturkan bahwa akan semakin membuat Umat Islam di Jawa Timur khususnya makin bingung.
Karena Islam Nusantara akan mengkotak kotakkan umat dan menimbulkan fanatisme kesukuan.
Selain itu juga sifat arogansi dalam memandang suatu hal, Contoh nya ketika Banser mempereksekusi dakwah Ustadz Abdul Somad di Jawa Timur dan Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Ibadah (muamalah) yang anti arab alias tidak boleh ke arab araban.Ini adalah metamorfosis negatif dari adanya slogan Islam Nusantara akhir akhir ini. Di luar Jawa mereka tidak mengenal apa itu Islam Nusantara.Taunya Islam ya satu.
Ketika Babinsa menanyakan siapa yang mencetuskan Slogan Islam Nusantara? Lalu pak Sofyan menjawab, ketua PBNU saat ini yakni KH.Said Aqil Siraj.
Bersama 2(dua) orang jamaah lainnya mengiyakan dan berkomentar tidak akan mengikuti slogan Islam Nusantara tersebut jika memang akan menimbulkan perpecahan disintegrasi bangsa.
Babinsa Serma Agung P.Hartono memberikan pemahaman bahwa hendaknya masyarakat harus dapat bedakan mana hal yang baik pantas di lakukan dan mana hal buruk yang sebaiknya harus di hindari agar umat Islam tetap kompak, rukun dan bersatu.
Karena kita adalah negara Indonesia yang berbhineka tunggal Ika. Sementara perbedaan dalam Islam dan perbedaan agama perindividu adalah rahmat masing masing.sul/zey/ag